PARANORMAL, PRABOWO DAN PENDETA ( P3 )


Liputan6.com, Jakarta - Ada pemandangan berbeda di antara ratusan pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang sedang melakukan aksi dukungannya di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).


Salah seorang paranormal bernama Eyang Suryo Buwono melakukan ritual doa persis di depan pintu utama Gedung MK. Dalam ritual tersebut, Eyang Suryo membawa senjata khas Jawa Barat yaitu Kujang, patung Kijang Kencana, Wayang Semar, patung Golek Kencana Ibu Bumi, dan tongkat sepanjang kurang lebih 30 cm yang ia sebut Tongkat Lawu Prabu Siliwangi.

"Saya melakukan doa di sini, saya ingin mendoakan Mas Prabowo. Saya sedih melihat kondisi bangsa ini, Mas Prabowo sudah dicurangi," kata Eyang Suryo di Gedung MK, Jakarta, Jumat (25/7/2014) malam.

Pria paruh baya asal Jombang, Jawa Timur ini melakukan hal tersebut atas inisiatif sendiri dan tak dibayar oleh siapa pun. Tujuannya tak lain ingin agar para hakim MK mengabulkan gugatan pasangan Prabowo-Hatta.

"Tujuannya agar MK terbuka hatinya kalau ini ada kecurangan, orang jujur seperti Mas Prabowo telah dicurangi yang seharusnya menang jadi kalah. Jangan ada pembodohan di negeri ini," ujarnya.

Ia mendukung Prabowo karena mengetahui mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut adalah seorang yang jujur.  Ia menambahkan, menurut pandangan gaibnya, jika seluruh Raja Brawijaya dan beserta 9 Wali berada di Gedung MK.

"Mas Prabowo itu jujur, orangnya baik. Ini gaib sudah pada hadir ikut saya di tempat ini (MK). Jangan diabaikan ini," tandas Eyang Suryo.

Sementara itu, Prabowo dan Hatta bersama petinggi partai Koalisi Merah Putih tiba di MK pukul 19.00 WIB. Kubu Prabowo-Hatta tidak terima dengan hasil rekapitulasi perolehan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas Pilpres 2014 karena disinyalir terjadi kecurangan yang masif dan sistematis, sehingga mengakibatkan Prabowo-Hatta kalah.
(Ado) - See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2083557/prabowo-hatta-lapor-mk-paranormal-gelar-ritual-doa#sthash.waN7C3oK.dpuf

* * * * *

Berita diatas adalah berita dari liputan 6.com. Isinya sudah jelas menyebutkan aksi dari paranormal. Sah-sah saja untuk berdoa, dan memohon kepada Tuhan, namun jika dengan ritual, tentunya adalah menyesatkan. Jika berbicara tentang ISLAM, tentu saja itu adalah suatu hal yang musyrik. Sangat tidak pantas jika dilakukan oleh seorang beragama.

Ia menambahkan, menurut pandangan gaibnya, jika seluruh Raja Brawijaya dan beserta 9 Wali berada di Gedung MK.

Kalimat diatas menunjukkan suatu hal yang sangat menyesatkan, karena manusia yang telah meninggal tidak bisa berada di dunia atau berhubungan dengan orang yang masih hidup.

Seorang setelah meninggal : dia menghilang dari kehidupan dunia ini, dan berpindah ke alam akhirat. Dan ruhnya tidak kembali ke keluarganya, dan tidak mengetahui semua keadaan keluarganya. Kabar yang menyebutkan bahwa ruh kembali ke keluarga selama 40 hari adalah khurafat, yang sama sekali tidak memiliki dalil. Demikian pula mayit, dia tidak mengetahui keadaan keluarganya, karena dia tidak ada di tengah-tengah mereka. Mereka sibuk dalam kenikmatan atau adzab. (Fatwa Islam, 13183).

Kembalikan Kepada Dalil!
Prinsip ini jangan sampai lepas dari lubuk hati kita. Apapun yang kita dengar, siapapun yang menyampaikan, kembalikan keterangan itu kepada dalil. Tidak semua keterangan yang disampaikan dai benar adanya. Mereka yang punya dalil, itulah yang menjadi pegangan. Karena informasi tentang syariat, apalagi terkait keyakinan baru boleh kita terima ketika ada dasar pijakannya. Mengingat semua harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah. Sebagaimana yang Allah tegaskan,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra’: 36).
Semoga Allah menyelamatkan kita dari setiap keyakinan yang menyimpang.

PETIKAN dari SUMBER : DISINI

Jadi perkataan paranormal diatas adalah ngaco balo dan merupakan kata-kata kalap dari orang yang tak mengerti tentang ilmu agama. Serba salah menjadi Prabowo. Jika Beliau mengingatkan kesesatan paranormal tersebut, tentu saja akan melukai hati orang tersebut, padahal orang tersebut adalah pendukungnya, jadi untuk cari aman, ya biarkan saja. Sama halnya ketika seorang paranormal Indonesia tempoe doeloe yang komat-kamit hendak menyantet George Bush, namun yang hendak disantet sehat walafiat sampai sekarang, sungguh mengenaskan.

Sebagai bangsa yang beragama, yang telah diberi akal budi oleh Tuhan Yang Maha Esa, untuk bisa berlogika, sebaiknya membuang jauh-jauh pemikiran bodoh untuk percaya pada semua paranormal yang mengaku sakti namun tidak sakti. Mengakui handal namun hanya bisa berkata bohong, karena semua yang dikatakannya tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, baik didepan manusia, apalagi di depan Tuhan Sang Maha Pencipta. Lagi-lagi segelintir manusia bodoh yang mengaku sakti mencemarkan nama Indonesia, membuat Indonesia malu dengan tingkah laku badut yang bertingkah sebagai orang sakti namun tidak sakti tersebut. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi KETUHANAN YANG MAHA ESA, untuk itu semua praktek yang tidak sejalan dengan sumber kebenaran dari masing-masing ajaran agama yang ada di Indonesia lebih baik dibumi hanguskan seperti Amerika membumihanguskan Hirosima dan Nagasaki tahun 45 yang yang lalu.

Adalah tindakan bodoh, amoral, menjijikan, dan sangat mengenaskan jika masih ada manusia yang katanya ingin mengabdi untuk rakyat dan berasal dari rakyat menggunakan jasa paranormal untuk membuatnya terpilih. Dimanakah akhlak kita sebagai warga negara yang cinta tanah air dan bangsanya, yang katanya ingin membangun bangsa namun bukan dengan pemikiran dan dedikasinya namun dengan kegaiban yang penuh kebohongan.

Karena membawa nama Wali, lantas kita sebagai bangsa tidak berani menolak semua perbuatan menyesatkan tersebut? Mengambinghitamkan, mengatasnamakan, dengan sembrono, adalah perbuatan orang dungu yang kalap. Seharusnya perbuatan itu dilakukannya dihadapan monyet di hutan, karena monyet tidak akan mengerti sebodoh apapun perbuatan dan perkataaan manusia, sehingga jelas mereka akan acuh tak acuh karena bagi mereka itu bukanlah apa-apa.

Apalagi jika kemungkinan menang dari Pasangan capres nomor urut satu yang hanya 0,001 % tidak bisa terbukti di MK, lalu apa yang akan dilakukan oleh paranormal yang mengaku sakti itu? Bunuh diri karena menanggung malu? Dipotong alat kelaminnya, digantung di Monas?

Sama halnya dengan pendeta yang mengatasnamakan Tuhan dengan mengajak umat untuk berdoa mengucap syukur karena Prabowo terpilih menjadi Presiden RI yang ke 7 periode 2014-2019, yang bisa anda saksikan di bawah ini:



Perbuatan pendeta seperti itu sangat menjijikan dan mengenaskan. Menyedihkan karena mengatasnamakan agama untuk ikut dalam berpolitik. Jika Pendeta tersebut memilih untuk pribadinya sendiri tentulah hal ini menjadi sah-sah saja. Namun jika mengajak jemaat, dan mengangkangi KPU karena berani mengumumkan hasil rekapitulasi suara mendahului KPU, 
perbuatan tersebut adalah sebuah tindakan bodoh yang memalukan dan provokatif yang tidak pantas dilakukan oleh seorang dengan gelar “PENDETA”

Seharusnya Dewan Gereja Indonesia memecatnya menjadi Pendeta karena perbuatannya sangat provokatif dan memalukan jemaat Kristen sendiri. Bergerak menjadi pendukung Calon Capres dengan menanggalkan jubah kependetaannya akan jauh lebih mulia ketimbang mengatasnamakan jabatannya sebagai pendeta. Lalu setelah Jokowi yang terpilih menjadi presiden, maka dengan pengecutnya pendeta itu akan mencari alasan dengan mengatakan lagi bahwa Tuhan berkehendak lain? Bagaimana dengan spanduk besar yang telah dibuatnya? 



Yang berani mengangkangi KPU dalam mengetahui hasil kemenangan dari salah satu calon presiden padahal bukan sebuah lembaga hitung cepat atau QUICK COUNT?

Sungguh mengenaskan bukan?

Indonesia,bangkitlah!
Indonesia, sadarlah!
Semua adalah putra terbaik bangsa………
Untuk apa berebut kekuasaan?
Untuk apa gila kehormatan?
Untuk apa haus kedudukan?

Mari kita bangkit menjadi bangsa yang percaya akan kebesaran Tuhan, bukan percaya kepada paranormal yang mengaku sakti namun tidak sakti. Juga jangan mengikuti pendeta yang mengatasnamakan Tuhan namun sebenarnya mencari hikmat dirinya sendiri.

Mari kita bangkit menjadi bangsa yang ramah, berjiwa besar, dan sederhana,yang tidak gila untuk meng"AKU"kan dirinya, Yang tidak rakus untuk memperkaya dirinya, atau yang tidak haus akan kekuasaaan, kedudukan dan gila kehormatan!

By smile 27 Juli 2014