PENTINGKAH CERITA MISTERI UNTUK ANAK-ANAK?


Ketika sedang bersantai, tak sengaja mata ini melihat sebuah majalah anak-anak yang sudah sangat terkenal. Betapa tidak, sejak kecilpun, saya telah membaca majalah tersebut. Dengan rasa penasaran, akhirnya saya coba buka majalah yang telah lama tidak saya baca tersebut.Lembar demi lembar yang  saya buka membuat semua kenangan lama teringat kembali. Para tokohnya tetap sama, hanya saja banyak gambar dari tokoh –tokoh dalam majalah tersebut telah diperbarui menjadi lebih kelihatan nyata ketimbang ketika saya masih kecil dulu. Akhirnya setelah membaca lembar demi lembar, perhatian saya tertuju pada kolom cerita misteri. Yang membuat saya heran, kenapa anak-anak sudah disuguhkan cerita demikian? (Cerita misteri).

Akhirnya saya sempatkan diri membacanya karena rasa penasaran saya tersebut.Pada akhir cerita saya berkesimpulan, seharusnya tidak perlu anak-anak dijejali dengan cerita misteri seperti itu.
Mari kita simak beberapa kutipan yang saya coba petik dari bacaan misteri anak-anak tersebut. Judulnya MISTERI HANTU TOPENG BARONG.
Yang ditulis oleh Pradikha Bestari terdapat dalam halaman 12 dan 13 yang diterbitkan tertulis dalam labelnya tanggal 21 Juni 2012.

Demikian petikannya :

Ada sesuatu yang menarik dari semua itu. Pak Astana bilang malam itu dia memimpikan topeng Barong. Topeng Barong itu menyuruhnya bangun! Saat ia terbangun itulah,dia mendengar suara jeritan Una. Selain itu anehnya, Mang Didi tejatuh karena tertimpa topeng Barong. Padahal, Pak Astana bilang, topeng Barong itu dipaku kuat ke dinding. Seharusnya tidak akan jatuh. Una merinding mendengarnya. Mungkinkah, Hantu Barong malam itu betulan
menyelamatkannya?
Pak Astana tersenyum, menenangkan Una. Bisa saja semua itu hanya kebetulan. Jika bukan, berarti sesuai legendanya,topeng Barong adalah topeng berwujud binatang yang bertugas melindungi.

Saya tidak akan membahasa tata bahasanya, yang jika ditilik ada yang tidak baku,  ( yang saya tebalkan ) yang jadi nampak seolah mengajakan anak Indonesia untuk tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, selain dari penggunakan huruf besar untuk kata hantu yang tidak sepantasnya diberikan huruf besar karena kita manusia adalah musuh besar mereka, dan mereka tidak perlu dihormati oleh kita umat Tuhan sendiri.

Saya akan membahas tentang cerita yang saya anggap tidak pantas diceritakan untuk sebuah majalah anak-anak yang tentu saja pangsa pasarnya adalah anak-anak itu sendiri.

Dalam cerita ini dibangun persepsi “horor” dengan menuliskan Una merinding mendengarnya.Memang benar ini adalah cerita misteri, namun saya berpikir ini tidak perlu sama sekali untuk diceritakan untuk anak-anak karena membangun persepsi dunia gaib kepada mereka. Ditambah lagi ada pilihan yang disodorkan kepada pembacanya yang tentu saja untuk hal ini adalah anak-anak, yaitu untuk percaya karena topeng barong dimitoskan sebagai pelindung, atau itu hanya kebetulan saja, dan tidak usah dipercayai mitos yang telah melegendakannya.

Satu kesimpulan yang perlu kita ambil dari cerita ini, apakah tujuan cerita ini? Mengajarkan tentang mistik dan mitos yang harus dipercaya kepada anak-anak atau apa?

Jika anak-anak Indonesia sudah disuguhi cerita misteri seperti ini, maka pemikiran mereka ketika beranjak dewasa tak akan luput dari pemikiran dunia mistis yang tentu saja sangat tidak diperlukan bagi pertumbuhan jiwa seorang anak. Semoga banyak pihak yang mendukung pemikiran saya ini, dan tentu saja Dinas P&K juga bisa lebih teliti dalam memperhatikan majalah yang terbit yang diperuntukan bagi anak-anak. Karena pembangunan karakter maupun pemikiran tentu berasal dari usia dini, yaitu pada masa kanak-kanak. Apakah negeri ini telah latah dengan kemistikan, yang saat ini sangat digemari bahkan ditayangkan dalam beberapa acara tv swasta nasional di Indonesia?

Sungguh mengenaskan.

Ketika negara lain semakin getol mempelajari ilmu pengetahuan, menciptakan banyak penemuan, justru negeri kita tercinta ini harus berkutat selalu dengan masalah mistis yang tentu saja semuanya tidak penting sama sekali. Banyak kemistikan yang kadang terlalu banyak diumbar dalam banyak media di Indonesia, yang tentu saja, jika mereka yang mengagulkan diri mereka sakti, ahli dalam dunia mistis dan sebagainya mengapa tidak mereka saja yang menjadi pelindung Indonesia dan mereka-mereka sajalah yang pergi berperang dan jadi jendral dari TNI selain daripada keuntungan memperkecil biaya yang harus dikeluarkan untuk anggaran bagi semua tentara yang ada di Indonesia dan persenjataannya.

Itu seperti sebuah jargon ketika kampanye, yang realisasinya tidak terbukti sama sekali.Yang aneh lagi bagi ormas yang getol meributkan tentang banyak kesesatan seperti dengan mengatakan Lady Gaga yang katanya adalah setan,mengapa diam saja dengan banyak kesesatan yang justru terlalu diumbar pada beberapa tayangan yang bercerita tentang mistik yang sudah jelas-jelas itu menyesatkan cara berpikir umat beragama.

Seperti halnya sebuah bangunan akan berdiri kokoh jika pondasinya kokoh dan kuat. Apa jadinya bangunan jika pondasinya rentan dan rapuh? KEHANCURAN dan ROBOH, itulah yang akan terjadi nantinya.

By smile
18 Juni 2012