ANAK INDIGO 42 ( VERSI VELLYA DAN CAHYANING ' THE LAST EPISODE OF INDIGO" )



DILARANG MENCOPAS ARTIKEL INI TANPA IZIN DARI ADMIN.MENGCOPAS TANPA IJIN ADALAH PENISTAAN TERHADAP KARYA ANAK BANGSA….

 
Indigo kali ini dimulai dengan cerita misteri tentang Jembatan Lama Citarum di daerah Cianjur Jawa Barat. Jembatan ini adalah jembatan yang menghubungkan antara Bandung Barat dan Cianjur. Jembatan ini konon katanya memiliki banyak cerita dan sejarah yang penting untuk disimak. Di Jembatan inilah dahulu kala terjadi banyak peristiwa berdarah seperti pemberontakan DI/TII dan pembuangan mayat PETRUS (PENEMBAK MISTERIUS) sekitar tahun 80an.

Kali ini host tayangan Indigo adalah Vannico Soekarno dengan nara sumber seorang gadis belia bernama Vellya yang di claim sebagai seorang “INDIGO”. Ketika ditanyakan apa yang dirasakan oleh Vellya, dengan sigap Vellya mengatakan merasakan hawa yang terasa berat seperti hendak memasuki medan perang, dan sebagai informasi lanjutnya, mereka sudah ditunggu kedatangannya oleh  “ Para Penunggu “ dari jembatan yang penuh misteri itu. Vellya juga menjelaskan bahwa makhluk yang menunggu mereka “SERAM-SERAM”. Ada yang tanpa kepala, ada pula yang mulutnya masih berdarah-darah.

Jembatan yang panjangnya hampir 500 meter ini memiliki keangkeran tepatnya ditengah-tengah dari jembatan tersebut.Entah ilmu dari mana lagi yang mengatakan bahwa ada 4 jenis darah, yaitu, darah merah, darah putih, darah hitam dan darah kuning. Jika darah merah memang benar ada menurut ilmu pengetahuan, demikian juga dengan darah putih, maka yang tak habis terpikirkan adalah darah berwarna hitam dan kuning. Mungkin tipe darah yang disebutkan yang tidak ada dalam kamus dunia ilmu pengetahuan dan hanya merupakan kiasan semata.

Vellya juga menceritakan ada korban Petrus yang sakit hati karena masih juga dibunuh walaupun sebenarnya dirinya telah bertobat, bernama Suprapto berusia sekitar 40 sampai 50 tahun. Dan ketika hostnya mengajak ke sisi lain dari jembatan, Vellya mengatakan bahwa tidak baik untuk berlama-lama disana karena dari bawah tempat itu seperti ada bisikan halus yang menarik agar manusia mau terjun kebawah (daya tarik). Berbeda dengan Vellya, Cahyaning, seorang gadis belia lain yang juga diclaim sebagai indigo mengatakan bahwa di jembatan itu banyak sekali makhluk bergerombol yang hendak menyerang. Ini lah yang menyebabkan kondisi Cahyaning jadi menurun drastis (drop).

Cahyaning juga mengatakan bahwa penelusuran mereka tidak dapat dilanjutkan karena makhluk tak kasat mata itu mengisyaratkan agar mereka segera balik kanan (meninggalkan jembatan itu). Benar saja, setelah selesai mengatakan itu, driver mereka kesurupan.Walau dengan gamblang dikatakan oleh driver itu sendiri bahwa kondisinya memang tidak fit ketika pergi ke tempat yang mereka kunjungi sekarang. Vellya menjelaskan bahwa driver itu dirasuki oleh penunggu dari daerah tersebut yang berwujud makhluk tanpa kepala.

Setelah Driver berhasil disembuhkan dari kerasukan, maka giliran Cahyaning sendiri yang kembali diserang dengan merasakan mual-mual. Vellya lalu mencoba untuk mengobati Cahyaning juga.

Cerita dilanjutkan dengan bertanya kepada kedua narasumber, Vellya dan Cahyaning. Vellya menuturkan bahwa dia baru mengetahui bahwa dirinya memiliki kemampuan alias INDIGO baru dua bulan belakangan ini. Sedangkan Cahyaning sejak duduk di bangku SMA kelas dua. Menurut penuturannya lagi, yang mengetahui bahwa dirinya adalah “indigo” adalah guru BP nya sendiri.

Namun dari cerita singkat keduanya, mereka beraliran interdimensional, yang konon katanya peka terhadap segala sesuatu yang berrhubungan dengan dunia suprnantural.

Satu dari mereka menceritakan mendapatkan vision alias penglihatan terhadap suatu mimpi. Adapun mimpinya ternyata menjadi kenyataan di kemudian harinya. Banyak kejadian supranatural yang dialaminya seperti bisa melakukan mediumisasi. Walaupun Vellya lebih bisa “mendengar” ketimbang “melihat”. Berbeda dengan Cahyaning yang lebih bisa “melihat” penampakan dari makhluk tak kasat mata daripada mendengar seperti rekannya Vellya.

Cahyaning sendiri sebenarnya enggan menceritakan “kemampuannya” kepada orangtua nya karena selalu mendapat tanggapan yang sama, bahwa semua nya hanya halusinasi saja. Berbeda dengan Cahyaning, Vellya malah sempat merasa tertekan (depresi) karena merasa dibullying dengan kemampuan yang dimilikinya. Saat itu Vellya sendiri belum sadar akan kemampuannya. Yang ada di pikirannya hanya mengakhiri hidupnya sendiri.Sungguh suatu dampak yang sangat besar dalam kehidupannya. Vellya mengganggap hidupnya tak berarti lagi disekeliling orang yang terus membicarakan tentang dirinya.

Ketika ditanyakan adakah pengalaman menarik yang berkesan, Cahyaning menyahut dengan menyebutkan “MERAPI”. Dia menuturkan telah bermimpi bahwa Merapi akan meletus, dan mimpinya tersebut telah didapatinya dua minggu sebelum Merapi benar-benar meletus. Dan Cahyaning pun sudah merasakan bahwa Mbah Marijan pun akan meninggal pada kejadian Gunung Meletus itu.

Mereka juga menceritakan ketika mereka berdua sedang bersama, salah satu dari mereka kerasukan. Dan arwah yang merasuk adalah arwah nenek Vellya sendiri. Sungguh suatu keajaiban, karena arwah orang meninggal bisa masuk ke tubuh manusia yang belum meninggal.

Kemudian cerita dilanjutkan dengan menyusuri salah satu waduk terbesar di Jawa Barat daerah Cianjur bernama Waduk Cirata.Ketika ditanyakan apa yang mereka lihat di sekitar waduk mereka mengatakan bahwa di tempat itu masih banyak arwah penasaran.

Dan ketika ditanyakan bahwa disekitar waduk itu ada daratan yang disebut Leuwih Mok, yang konon katanya ketika nelayan menebarkan jalanya dan hendak mengangkat jalanya, maka nampak bangunan megah keluar begitu saja. Cahyaning membenarkan bahwa hal itu memang terjadi. Hanya saja, para penunggu di tempat tersebut sudah memberi masukan kepada Cahyaning untuk tidak menceritakan lebih mendalam akan kejadian yang berbau supranatural tersebut karena makhluk halus yang berada di sana tidak menyetujuinya.

Ketika dilanjutkan ke tengah danau, dan ketika mereka sudah berada di sebuah daratan pun mereka berdua kewalahan karena mendapat begitu banyak serangan dari makhluk halus yang tidak suka dengan kehadiran mereka disana. Itulah tayangan Indigo yang mungkin saya bahas untuk terakhir kalinya, karena acaranya mungkin sudah tak ada lagi. Yang terakhir adalah tayangan dari Anggun, sorang gadis indigo yang dulu sudah pernah diprofilkan.

Sekarang giliran smile untuk membahasnya, dengan penalaran, logika, akal sehat dan keimanan kepada Tuhan Yang Esa.

Akhirnya setelah lama mencari tahu dan terus belajar akan teori dari INDIGO, smile akhirnya lebih menitik beratkan bahw Indigo hanya suatu ilmu yang membahas tentang “KELAINAN” dari seorang manusia mengenai bakat dan kemampuannya yang diluar rata-rata. Semua hal yang berbau supranatural tidak bisa sama sekali dibenarkan, karena semuanya adalah suatu kebohongan dan diceritakan dengan sebegitu dramatik sehingga nampak benar.

Tak ada kehebatan supranatural yang seharusnya dipertontonkan, karena indigo pada hakekatnya hanya sebuah istilah yang mengkotak-kotakan manusia yang satu dari manusia yang lain. Mereka dikategorikan memiliki kelebihan dibandingkan manusia normal lainnya. Menurut saya, seseorang bisa mempunyai kelebihan dan kemampuan luarbiasa  karena faktor genetika maupun faktor kebetulan. Semuanya kembali kepada kebesaran Tuhan Yang Esa.

INDIGO

BUKANLAH :Manusia super dan sakti yang diutus Tuhan.
Mereka hanya manusia yang memiliki kelebihan dalam hal hal yang kompleks.
Mereka hanyalah manusia yang punya bakat lebih dan cepat menerima masukan dan ilmu pengetahuan, maupun manusia yang sensitif dengan alam.
 

INDIGO tidak bisa sama sekali dilihat karena mereka beraura nila (nila adalah indigo dalam bahasa Inggris)
INDIGO hanya istilah yang diplintir sedemikian rupa yang berdasarkan alat buatan manusia yang berbasis teknologi. Dengan begitu sama sekali tidak bisa dibenarkan, karena yang dibicarakan dan diteorikan justru sesautu yang bertolak belakang dengan teknologi itu sendiri.

Jadi, apa itu INDIGO? Indigo adalah warna. Bukan sebutan untuk manusia apapun yang memiliki kemampuan super. Banyak manusia jenius yang tidak dikategorikan sebagai indigo, karena memang indigo bukanlah apa-apa dan Indigo bukanlah suatu kebenaran yang diakui dan disahkan sebagai kebenaran yang berlaku di dunia layaknya hukum relativitas.

Untuk itu, mereka yang merasa indigo, tentu saja telah termakan oleh teori tidak bertanggung jawab yang menyesatkan. Mereka hanya manusia biasa yang mungkin memiliki suatu pandangan yang berbeda dengan manusia lainnya. Kelebihan melihat makhluk tak kasat mata tidak bisa dibenarkan dalam ajaran Nasrani maupun ajaran Islami. Bahkan yang menyedihkan, mereka tidak tahu jika mereka sebenarnya tidak tahu apa-apa.

Mereka tidak mengerti dengan apa yang mereka ketahui. Mereka tidak tahu dengan apa yang mereka tahu.

Mereka yang katanya adalah INDIGO sungguh-sungguh telah keluar dari jalur keimanan bagi yang merasa dirinya Kristen atau Muslim. Cobalah tengok kembali kitab suci Injl dan Kitab Suci Alquran. Tuhan tidak mewahyukan mereka sama sekali dalam kitab suci yang merupakan kitab suci dengan jumlah jemaat terbanyak di dunia itu.

Mereka juga terus terimajinasi dengan sesuatu yang tidak ada, dan sungguh tidak nyata. Mereka tidak bisa mengusir kerasukan karena yang katanya dirasuk seratus persen tidak pernah kerasukan. Mereka juga tidak bisa mempublikasikan semua ramalan, penglihatan,vision dan apapun namanya karena semua opini mereka muncul setelah kejadian atau suatu tragedi “TELAH” terjadi, Bukan “SEBELUM” tragedi terjadi.

Semuanya nampak mengada-ngada. Sampai usia saya hampir setengah abadpun tidak pernah melihat makhluk tak kasat mata, apalagi arwah penasaran. Kuburan dan hutan sudah saya jelajahi, rumah kosong dan gedung tua pun tak luput dari petualangan saya, namun tidak pernah saya temukan keberadaan makhluk halus seperti yang digembar-gemborkan mereka yang katanya ahli dalam hal supranatural.

Saya percaya adanya setan, karena saya percaya adanya Tuhan, namun saya tidak percaya dengan segala sesuatu yang tidak difirmankan dalam kitab suci baik Injil maupun Alquran. Karena semua cerita yang supranatural yang telah diceritakan tidak bisa sama sekali dibenarkan karena memang TIDAK BENAR dan terlalu mengada-ngada.

Semua mahluk halus ada karena Tuhan pun ada, namun tidak untuk menampakkan diri, melainkan hanya merayu manusia untuk berbuat dosa, dan menentang Tuhan. Mereka(setan/iblis/jin) tidak maha kuasa dan tidak maha tahu. Mereka tidak sakti sejak mereka dibiarkan berkeliaran di bumi. Mereka harus diperangi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan, bukan dipercayai karena mereka bukan makhluk yang sempurna. Berbeda halnya dengan manusia yang sempurna dan mulia.

Masih banyak waktu untuk bertobat. Toh dengan tidak mengatakan diri indigo, hidup tetap berjalan dan tentunya kehidupan terus berlanjut. Sayangkan kepandaian yang jadi sia-sia karena terus menerus membicarakan suatu hal yang sama sekali tidak pernah ada. Semua penyihir, dukun, orang sakti yang benar - benar sakti hanya ada di film dan dongeng serta cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi. Mereka tidak MAHA KUASA, dan bukan apa-apa.

Manusia, yang dikatakan makhluk Tuhan paling sempurna dan paling mulia, sudah seharusnya tidak mempercayai bahkan menyembah makhluk yang masih termasuk ciptaan Tuhan juga. Karena bukankah jika seseorang hendak berguru tentunya kepada guru yang paling hebat dan paling sakti? Untuk apa menjadi penyembah sia-sia karena menyembah bukan pada yang terutama, namun hanya pada ciptaan dari pencipta?

INDIGO, TIDAK ADA.
MEREKA BUKAN UTUSAN TUHAN YANG KATANYA BERJIWA TUA.
MEREKA BUKAN REINKARNASI DARI SIAPAPUN JUGA.

BERTOBATLAH, KARENA HARI PENGHAKIMAN SUDAH DIUJUNG TANDUK…..DIA AKAN DATANG MENGADILI SEMUA KEHIDUPAN MANUSIA.

Percaya atau tidak percaya, mereka seolah terobsesi dengan ilusi dan sugesti yang akhirnya membuat celah bagi para “makhluk jahat” untuk terus memanipulasi pikiran manusia sehingga mereka seperti memiliki ‘GIFT” namun sebenarnya mereka sama seperti manusia lainya yang normal.

Jika kita percaya pada GIFT atau pemberian yang diberikan sang Pencipta kepada manusia tertentu, maka semua firman yang tertuang dalam kitab suci yang tentu saja kita imani sebagai benar dan amin menjadi basi dan tidak konsisten lagi. Berbeda dengan ketika di-adakannya doa bersama, atau tabliq akar, yang tentu saja mengundang kehadiran Sang pencipta sendiri, sehingga segala mukjizat tentu saja dapat terjadi.

Perhatikan tayangan lainnya yang melakukan mediumisasi memanggil makhluk astral,bukankah nampak sekali dramatisasinya? Bagi pemuka agama yang benar-benar memahami kitab suci mereka tentunya akan tertawa melihat tayangan yang benar-benar keblinger, dan membuat banyak kebohongan publik tersebut.

Namun karena semuanya berkiprah dalam dunia yang tidak real. Maka tak ada satu pun kajian hukum yang dapat dibebankan kepadanya. Hanya satu pengadilan yang dapat mengurus semua kasus penyelewengan tersebut. Mau tahu pengadilan apakah itu?

Tentu saja hanya satu. Pengadilan Akhirat nanti.

Banyak yang berpikir bahwa semua yang didapatkan anak-anak yang diclaim sebagai indigo adalah sebuah GIFT dari sang pencipta. Itu menurut persepsi mereka tanpa dilandasi dari kebenaran kitab suci Injil dan Alquran.

Jika mereka yang membuat statement itu membaca lebih mendalam tentang kitab suci dari masing-masing kepercayaan mereka akan kedua agama terbesar didunia itu, maka tentunya mereka akan segera menganulir semua statement mereka karena memang sangat bertolak belakang dengan semua ajaran dari kitab Suci tersebut.

Jika mereka percaya arwah gentayangan lalu apa istilah alam barzah bagi mereka? Jika mereka percaya ada hantu gentayangan, lalu apa istilah alam penantian bagi mereka?

Jika mereka tidak tahu lebih baik tidak beropini, karena opini yang tanpa dilandasi dari sesuatu kebenaran absolut yaitu kitab suci, akan menjadi suatu opini warkop yang sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Namun celakanya, obrolan warkop yang diturunkan dari generasi ke generasi tersebut lebih dipercayai sebagai suatu kebenaran daripada ajaran kebenaran itu sendiri (Kitab Suci).

Lalu bagaimana dengan penyembuhan yang dilakukan tak sedikit dari anak-anak yang di cliam sebagai indigo tersebut? Menurut kita yang percaya kepada kebesaran Tuhan tentunya kesembuhan itu bukan datang dari mereka,namun datang dari Tuhan karena belas kasihan Tuhan sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Pemurah dan Maha Penyembuh. Atau ada yang berani mengatakan kesembuhan itu datang dari mereka dan bukan datang dari Tuhan?

Apakah melalui mereka? Doa orang banyak akan didengar Tuhan, karena Tuhan Maha Pendengar. Tuhan tidak pernah Tidur dan sangat mengasihi semua manusia didunia ini. Bisa melalui mereka jika mereka dekat dengan Tuhan seperti para pengerja di dalam agama Kristen seperti para pendoa, pelayan Tuhan, Hamba Tuhan, baik pendeta, pastur, biarawati. Dan juga bisa melalui pendoa, ustads, kyai, dalam ajaran Islam. Kesembuhan diberikan melalui mereka untuk menunjukkan kebesaran Tuhan.

Sebenarnya setiap manusia memmpunyai hubungan pribadi dengan Tuhan nya masing-masing, jika mereka taat dan mempunyai iman yang kuat, berdoalah sendiri maka Tuhan pun akan memberi apa yang kita minta asalkan kita beriman kepadanNya dengan segenap hati kita.

Coba renungkan kalimat ini baik-baik.
MINTA LAH KEPADA TUHAN SESUATU YANG TIDAK MUNGKIN BAGI MANUSIA, SESUATU YANG IMPOSSIBLE, SESUATU YANG TAK PERNAH KITA BAYANGKAN TERJADI  bagi kehidupan kita,karena Tuhan itu MAHA SEGALA-GALANYA. Tuhan lah yang membuat semua yang TIDAK MUNGKIN menjadi MUNGKIN melalui MukjizatNya.

JANGAN TAKUT UNTUK MENCOBA, karena hanya iman percaya lah yang membuat semua mukjizat terjadi bagi kehidupan kita, bukan karena kehebatan manusia, namun karena belas kasihan Tuhan pada semua manusia ciptaanNya.

Semoga banyak yang tersadar dan terbuka pikirannya setelah membaca tulisan ini, karena hanya perkataan yang telah disuratkan dan disiratkan dalam kitab suci lah yang patut kita percayai sebagai suatu standar kebenaran bagi keimanan dan akal sehat kita.

By smile
5 Desember 2012
The Last episode Of INDIGO