ANAK INDIGO 16 ( VERSI SHINTA - BALI )


Bali selalu mengundang pesona untuk dikunjungi.Banyak tempat menarik buat wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk mengunjunginya.Kaya nya budaya Bali membuat Bali sangat dikenal di dunia. Walaupun pernah tercemar dengan tragedi Bom, tapi saat ini Bali telah kembali ramai dan menjadi tempat wisata yang paling digandrungi di dunia.

Ketika peristiwa bom Bali meletus, sebuah kegelisahan dialami oleh seorang anak yang bernama Shinta sebelum peristiwa itu terjadi. Shinta merasakan kegelisahan yang mendalam dan pandangan mata yang kabur sebelum bom biadab itu meluluhlantakan “keindahan Bali” dalam seketika. Dan ketika berkunjung ke Ground Zero, tempat diperingatinya para korban dari tragedi Bom Bali, Shinta merasakan banyak makhluk tak kasat mata yang hadir di sana.

Shinta memang dapat melihat makhluk tak kasat mata, sebuah kemampuan yang ada dalam dirinya yang dikenal dengan interdimensional, salah satu karakter dari Indigo. Shinta banyak mengalami kerasukan (banyak dirasuki oleh makhluk tak kasat mata). Kemampuannya selain itu adalah seringkali mendapatkan vision untuk kejadian yang belum terjadi.

Anak dari pasangan Bapak Ida Bagus Nyoman Suardika dan Ibu Endang Sancayarini ini tinggal di Bali dan merupakan warga Bali. Dari kata Bali yang identik dengan Pura, memang menjadi salah satu identitas dari religi di Bali yang mayoritas beragama Hindu.

Shinta pun menjadikan Hindu sebagai agamanya dan sering mengadakan ritual semedi di tempat ibadahnya bersama komuitas anak Indigo di Bali.

Banyak yang mengenal bahwa Shinta memang sering meramal masa depan, bisa menerawang hal-hal yang bakal terjadi, seperti yang dituturkannya, bahwa akan terjadi suatu “LEDAKAN BESAR” di Jakarta pada tahun 2012 ini.

Dia juga mengatakan akan banyak terjadi bencana di tahun 2012 ini, seperti Banjir rob, gempa bumi dan angin puting beliung.

Indonesia akan mengalami kedukaan di tahun 2012 ini? Percayakah anda? Semoga bijak menyikapinya. Dan tentunya kita tak berharap semua tak terjadi.

Sampai pada tayangan ini, tayangan indigo masih berkutat di seputar area gaib , ketimbang edukasinya.Walaupun, ada sedikit edukasi yang diberikan oleh anak Indigo yang bernama Shinta ini,yang menjelaskan tentang sebuah Pura yang dibangun pada jaman kerajaan Majapahit.

Anak-anak indigo kelihatan sangat dewasa, dan berkata kata seolah sudah berumur,akan tetapi hal ini tidak terdapat pada Shinta yang menurut kacamata penulis begitu lucu dan lugu, serta masih sangat terlihat kemurnian anak-anaknya. Indigo masih dicap masyarkat sebagai suatu golongan dari anak-anak atau orang yang aneh, mereka erapkali dikucilkan karena ke indigoannya.

Haruskah masyarakat melakukan pengucilan kepada anak-anak Indigo tersebut?

Pertama, saya sebagai penulis ingin bertanya kepada pembaca sekalian, agar kita bisa saling terbuka dalam mengenal apa yang dinamakan realita dalam kehidupan.

Apakah seorang manusia pernah minta untuk dilahirkan sebagai apa atau lahir dalam keluarga siapa dengan semua anugrah yang diberikan Tuhan atau tidak ?
Mereka harus menerima keberadaannya dengan semua anugrah yang didapatnya. Beberapa kalangan mengatakan anugrah, sedang di sisi lainnya mengatakan itu adalah suatu kutukan. Semua tergantung pada cara manusia itu menyikapinya.

Pada kenyataannya semua anak yang dilahirkan dan ternyata indigo, tak pernah minta dilahirkan dengan gelar itu. Mereka harus menerima kenyataan karena semuanya itu bisa dikatakan anugrah, atau malapetaka.

Tak menutup kemungkinan semua itu hanya fenomena belaka.

Banyak penglihatan yang katanya sering didapat oleh anak-anak dengan status Indigo.Mereka bisa melihat masa depan, bisa mendapatkan penglihatan dengan cara yang berbeda-beda.

Mereka menuturkan melihat masa depan seperti melihat sebuah film yang terlintas dalam imajinasi dan pikiran mereka. Ada pula yang melihatnya seperti tulisan yang muncul begitu saja dalam benak mereka. Cara setiap anak mungkin berbeda,tapi biasanya apa yang mereka dapat dalam penglihatan mereka tersebut akurat dengan kenyataan pada akhirnya.

Sekali lagi ,semuanya itu masih fenomena.

Menurut ahli aura yang ditayangkan dalam edisi Shinta kali ini,menjelaskan ke indigoan Shinta harus diasah agar menjadi Indigo yang utuh. Ketika proses mengutuhkan diri ini berlangsung,sangat diperlukan banyak tuntunan dan edukasi yang baik dari orang tua, saudara, pihak sekolah maupun lingkungan, agar anak Indigo bisa menjadi Indigo seutuhnya yang tidak tersesat dalam jalan kemusyrikan.

Yang pada akhirnya tidak melupakan Tuhan sebagai Maha pencipta.Tidak meng-agul-kan diri sebagai dewa, atau nabi, atau mesias dan orang hebat yang harus dihormati. Bertaqwa lah kepada Tuhan, karena Dia lah yang berkuasa atas nyawa dan kehidupan, serta kematian manusia.

Pesan penulis untuk Shinta.

Semoga shinta bisa menjadi warna yang baik bagi dunia, yang bisa memberikan pencerahan tanpa beban dan paksaan buat sesama. Hiduplah dalam nilai-nilai yang luhur sebagai manusia dengan anugrah yang didapat.Serahkan semuanya kepada Sang Hyang Widhi, karena dari Dia lah ananda berasal, dan kepad Dia lah ananda akan berpulang.

Hidup itu singkat, kita tak pernah tahu kapan kita dipanggil menghadapNya. Jalani hidup yang singkat ini demi kemuliaan namaNya, dan ketika mendapatkan sebuah vision, berdoalah dan minta petunjukNya, apakah ini berasal dari Sang Hyang Widhi atau dari bisikan setan yang terkutuk, sehingga pada akhirnya apa yang ananda dapat tidak menjadi sebuah kesesatan bagi manusia, dan bagi dunia.

06 Februari 2012
By smile