ANAK INDIGO 15 ( VERSI BOBY SETIAWAN 'TIME TRAVELLER')



Indigo kali ini akan bercerita tentang Boby Setiawan, yang mempunyai karakter Interdimensional, dan karakteristik time traveller. Kenapa disebut Time Traveller? Karena Boby bisa mengunjungi suatu tempat tanpa membawa badannya.
Hanya roh Boby lah yang pergi meninggalkan raganya.

Untuk ilmu perdukunan ilmu tersebut dikenal dengan ilmu pencabut sukma.

Atau fenomenal lainnya bisa dikatakan mengalami Déjà vu
yang adalah sebuah frasa Perancis dan artinya secara harafiah adalah "pernah lihat / pernah merasa". Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia dari bahasa Yunani para (παρα) yang artinya ialah "sejajar" dan mnimi (μνήμη) "ingatan".

Menurut para pakar, setidaknya 70% penduduk bumi pernah mengalami fenomena ini.

Ketika berada di gunung Padang, Boby begitu fasihnya menceritakan keadaan di tempat tersebut.Dia mengatakan tempat itu adalah bekas tempat pelacakan bintang pada jaman prasejarah dulu.

Letaknya di kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Situs dari gunung Padang merupakan megalitik prasejarah yang berbentuk punden berundak terbesar SE-ASIA TENGGARA.

Boby merasa pernah mengalami time travel ke tempat tersebut.Untuk itu dia begitu fasih mengatakan segala hal mengenai tempat tersebut.

Imajinasi yang luar biasa....atau benar-benar pernah mengalaminya? Tak akan ada yang berani memastikannya, karena semuanya itu adalah fenomenal.Jika kalangan yang tak percaya tentu akan berpendapat jika Boby telah membaca sebelumnya (mencari tahu) mengenai asal-usul tempat tersebut.

Hanya Tuhan yang tahu….

Memang kali ini tayangan tentang anak Indigo episode Boby telah menyelipkan sebuah edukasi yang bisa mencerdaskan pemirsa dibalik hal gaib yang tak pernah luput dari tayangannya, walaupun si pelaku sendiri senang sekali berkecimpung dalam ke interdimensional-an-nya.


Yang menmbuat saya tak habis pikir, kenapa Boby begitu getol berhubungan dengan dunia mistis sampai ingin berhubungan dengan jin qorin (kembaran manusia)padahal dia juga suka dengan dunia ilmu pengetahuan yang jika dilihat keduanya sangat bertolak belakang. Disatu sisi percaya dunia gaib, di lain sisi gemar ilmu pengetahuan.

Sekilas mengenai jin qorin:

ketika seorang manusia dilahirkan maka disertakan pula Jin Qorin sebagai pendamping (jahat) manusia.Dan ini berlaku untuk setiap manusia,tanpa terkecuali,termasuk Rasululloh SAW.Namun Jin Qorin beliau berbeda dengan manusia lainnya,karena telah memeluk islam.Jin Qorin mengikuti manusia dari mulai ia dilahirkan,hingga menemui ajalnya.

Tugas Jin Qorin,tiada lain untuk menggoda manusia,membisikan agar senantiasa berbuat kejahatan,melalaikan shalat( bagi yang muslim),atau berbuat kejahatan dan maksiat lainnya.Tuhan itu maha adil, ada yang hitam maka ada pula yang putih.Dan sebagai penyeimbang,maka Allah mengutus pula Malaikat Qorin,yang senantiasa mendorong manusia untuk berbuat baik.

Untuk bahasa kesehariannya, ada malaikat jahat dan ada malaikat baik dalam diri setiap manusia.

Kita sering melihat acara yang menayangkan tentang orang yang dirasuki makhluk gaib,dan tak jarang orang yang dirasuki mengatakan bahwa di adalah sosok A, atau B, yang terkenal, atau bahkan orang yang kita kenal. Semuanya itu adalah bohong, dan bisa saja tipu daya jin tersebut, karena seyogyanya setiap manusia yang mati tidak bergentayangan dan kembali  tentunya ke alam baka, alam yang sudah disiapkan oleh Tuhan Sang Maha Pencipta untuk menunggu akhir jaman dan kiamat.

Menurut keyakinan orang muslim,roh orang yang telah meninggal kembali ke alam baka.Jika demikian jadi jelaslah itu semua tipu daya Jin,baik itu Jin Qorin maupun Jin pada umumnya.

Menurut beberapa keterangan,ketika seseorang meninggal,Jin Qorin itu tetap ada.Oleh karena itu,mereka (jin Qorin) tahu seluk beluk orang yang didampinginya,mulai dari ia lahir sampai pada akhirnya meninggal.

Dan menurut orang-orang  dari kaum Nasrani pun jika seseorang meninggal rohnya akan berpulang ke alam yang disebut “tempat penantian”. Rohnya tidak akan keluar dari tempat tersebut sampai akhir jaman (kiamat). Karena mereka akan diadili ketika kiamat (hari penghakiman) terjadi.

……

Menjadi Indigo memang tak bisa dihindari, akan tetapi semuanya akan menjadi berkesan dan berarti jika apa yang didapat bisa memberikan warna yang positif, walaupun tidak diharuskan untuk selalu menjadi pahlawan dan terlahir untuk melayani karena dengan begitu kebebasan anak-anak Indigo akan menjadi terkungkung.

Pihak dari Indigo comunity telah melayangkan surat tentang keberatan mereka tentang tayangan Indigo yang dirasa terlalu berbau magis, sehingga mungkin di masyarakat akan beredar pemikian kalau semua anak Indigo adalah dukun.

Indigo, selalu dihubungkan dengan interdimensional, perjalanan menembus ruang dan waktu, melihat sesuatu yang tak kasatmata. Mereka (anak Indigo) tidak melulu seperti yang dibicarakan.

Para ahli metafisika, seperti paranormal dukun dan lainnya langsung mengkoneksikan dengan dunia mistis, sedangkan para ilmuwan dari dunia science bahu membahu mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan gelombang otak tanpa pernah memperhatikan bagaimana perasaan dari anak -anak yang sudah dikultuskan sebagai Indigo tersebut.

Mereka diberi beban berat di pundak mereka masing-masing untuk selalu menjadi setengah mesias, setengah nabi, yang bisa melakukan banyak pencerahan baik dari segi spiritual maupun dari segi ilmu pengetahuan bagi semua manusia lainnya.

Anak Indigo bukanlah dukun!!!.
JUGA BUKAN NABI APALAGI MESIAS, MEREKA JUGA BUKAN MALAIKAT.
Mereka juga bukan paranormal.

Mungkin media dan orang-orang yang tak bertanggungjawab, yang tak mengerti Indigo sama sekali lah yang merancukan Indigo sebagai orang-orang aneh yang harus disingkirkan atau dikotak-kotakan sebagai golongan masyarakat yang “freak”.

Tayangan televisi yang selalu menampilkan sisi interdimensional membuat masyarakat makin menjadi bodoh dan terbuai dengan dunia kemistisan.Anak Indigo lebih dikultuskan sebagai manusia aneh ketimbang manusia normal.

Kelebihan yang mereka miliki pada ahkirnya menjadikan mereka sebagai “orang sakti” yang lebih banyak melakukan hal gaib ketimbang melakukan hal berharga lain seperti pengetahuan atau yang bersifat edukasi.

Indigo di Indonesia sangat berbeda dengan Indigo diluar negeri. Orang Indonesia, entah dari sisi media atau orang yang tak mengerti selalu mengkoneksikan Indigo dengan kemistisan timur yang sangat terkenal di dunia.

Mereka sekali lagi,tidak memikirkan bahwa anak-anak yang tergolong Indigo seharusnya bisa diarahkan ke hal lain yang lebih penting ketimbang selalu berkutat dalam dunia supranatural. Pemikiran mereka akan terbentuk dengan sendirinya jika setiap anak Indigo  dijadikan sebagai “DUKUN”.

Anak Indigo adalah suatu hal yang sangat fenomenal. Mereka ( Indigo ) seperti menjadi setengah manusia setengah dewa bagi pemikiran banyak orang.

Sebenarnya tidak ada ilmu pasti yang bisa menginterpretasikan Indigo secara utuh. Indigo adalah sebuah istilah yang muncul baru baru ini, berasal dari seorang yang bernama Nancy Ann, yang lalu merebak ke seluruh penjuru dunia dengan berbagai pembahasan dan sudut pandang masing-masing orang.

Menjadi Indigo bukanlah sebuah kutukan. Menjadi Indigo bukanlah suatu beban berat yang harus dipikul oleh orang-orang yang menyandangnya. Mereka mempunyai sisi kehidupan yang seharusnya tidak kita usik terlalu dalam sehingga mereka menjadi kehilangan kebebasan mereka sebagai makhluk hidup seutuhnya.

Keberatan dari Indigo comunity terhadap pihak Trans TV tersebut bisa Anda saksikan dengan melihat tayangannya DISINI

Anak Indigo di Indonesia menjadi terimajinasi untuk selalu menggambarkan sosok penampakan makhluk tak kasat mata dalam kehidupan mereka yang kesemuanya itu dikarenakan budaya mistik yang kental dengan bumi Indonesia.

Tuhan yang Maha Kuasa menciptakan manusia dengan talenta dan anugrah yang berbeda. Mereka muncul dan terlahir menjadi beragam jenis dan keahlian serta talenta. Anak Indigo yang dipercaya mempunyai kelebihan diluar anak-anak normal lainnya, menjadi suatu warna bagi dunia, bukan membawa bencana dan malapetaka.

Mereka yang menjadi Indigo interdimensional akhirnya menjadi terbuai dengan budaya kemistisan yang ada di Indonesia. Yang lucunya lagi, banyak anak-anak Indigo yang tentu saja beragama tersebut jadi melupakan ajaran agamanya untuk tidak menomorsatukan makhluk tak kasat mata ketimbang Tuhan mereka.

Seharusnya anak-anak Indigo yang ditampilkan yang bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi anak-anak lain dalam berkarya. Itu semua dapat terwujud jika tayangan tv tentang anak Indigo yang ditampilkan mengedepankan sisi ilmu pengetahuan dengan menampilkan anak indigo non interdimensional ketimbang menampilkan tayangan anak Indigo yang selalu membahas Interdimensional.

Seperti contohnya Boby, mendengar penuturan Boby kepada host acara Indigo, yang mengatakan dia mempunyai seperti “penjaga” yang tak kasat mata, mengingatkan saya dengan sebuah film Bruce Lee yang dimainkan oleh Jason Scot Lee, dimana Bruce Lee selalu dibayang-bayangi oleh seorang makhluk besar dengan seragam besi seperti Panglima atau tentara perang. Apakah benar? Lagi lagi hanya Boby yang tahu.

Kang Dicky seorang ahli metafisika yang juga ikut dalam rapat tentang tayangan Indigo pun sempat mengundurkan diri dari suatu acara di tv swasta tersebut, karena beliau merasa itu sudah banyak rekayasa. Anda bisa melihatnya DISINI.

Masyarakat kita,senang dibuai oleh dunia supranatural ketimbang edukasi kah?
Atau rating sebuah acara akan naik kalau selalu disambungkan dengan dunia permistisan?

Saya hanya berharap ada tv swasta lain yang mau membuatkan acara untuk Kang Dicky dalam mengungkap semua kebohongan dalam dunia supranatural agar masyarakat kita menjadi sadar akan semua kebohongan yang banyak ditampilkan dalam acara tayangan berrbau mistis tersebut.

Edukasi hanyalah mimpi. Jika bukan kita yang mengungkapnya siapa lagi?

Lalu siapa lagi yang akan menjadi korban yang terlena dan terbuai dalam dunia yang tidak kita ketahui secara kasat mata tersebut?

Semoga ada yang membaca blog saya ini, lalu bisa membuat tayangan Indigo secara lebih edukasi sehingga anak-anak Indigo bisa lebih dikenal masyarakat tidak dalam persepsi yang salah sebagai dukun atau tukang sihir, tapi sebagai anak-anak luarbiasa yang punya prestasi, tanpa pernah memberikan beban bagi mereka untuk selalu menjadi malaikat buat orang lain.

Atau ada yang mau mengontrak Kang Dicky untuk membuat acara yang bisa mematahkan semua hal-hal yang kadang direkayasa dalam dunia gaib.Anda bisa menontonnya juga di you tube dengan kode pencarian “Kang Dicky”

Sama pandainya dengan tv yang menayangkan acara stand up comedy, yang memberikan suatu komedi cerdas untuk masyarakat yang cerdas, bukan masyarakat yang tertawa karena melihat orang lain menjadi badut buat orang lainnya, tapi murni mendengar dengan cerdas dari setiap humor yang bisa dituangkan secara cerdas tersebut. Semua itu bisa membuktikan bahwa bangsa ini bisa tertawa dengan stand up comedy yang jauh lebih lucu walau tanpa gerakan yang dilucu-lucukan.(di Amerika sudah dimulai sejak tahun 1980)

Contohnya cah lontong, mongol atau pengisi acara di stand up comedy lainnya. Membuat masyarakat cerdas adalah tugas semua komponen bangsa, membuat rakyat bodoh adalah tindakan penghianatan kepada negara ini. Siapa yang ingin mencerdaskan bangsa, sudah saatnya membuat acara yang mencerdaskan bangsa, bukan membuat bangsa ini jadi bodoh dan terlena.

Indigo tetap fenomenal…..

by smile,
03 Februari 2012