ANAK INDIGO 14 ( VERSI DERI MULIAN)




Namanya Deri Mulian. Dikategorikan sebagai anak Indigo. Melihat penayangannya di TransTv kemarin malam tentu saja Deri Mulian masuk dalam kategori Interdimensional. Kegemerannya bermain jelangkung adalah suatu tindakan biasa saja menurut pandangan saya, karena saya pun pernah mengalamainya, Bermain jelangkung menggunakan banyak cara, dari mulai model papan ouija, sampai pakai kertas dan pena.

Bermain jelangkung merupakan tindakan iseng menurut saya, karena jika kita ingin bertanya tentang masa depan kepada jelangkung , itu sama halnya dengan ingin meramal hanya saja bukan pada manusia yang hidup, tapi pada arwah yang sudah mati. Yang jadi masalahnya, bisakah arwah mengetahui masa depan alias meramal?

Sama sekali tidak.

Malaikat, Jin, dan manusia tidak bisa meramal masa depan karena masa depan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.

Masa lalu boleh menjadi kenangan manusia, tapi mas depan? Jangan sesekali kita ingin mengetahuinya, karena itu sama artinya kita ingin menjadi Tuhan buat kehidupan kita sendiri.

Sebagai Indigo, Deri Mulian hanya menunjukkan ke”interdimensionalan”nya yang tentu saja itu tetap fenomena. Anda boleh percaya, boleh tidak. Karena jika percaya 100%, tentunya apa yang dijelaskan oleh banyak kitab suci menjadi usang, akan tetapi jika tidak percaya, tentu nya kita tidak bisa mengecap orang yang mengatakannya adalah berhalusinasi semata. Oleh karena itu semuanya masih tetap menjadi sebuah fenomena.

Mungkin suatu saat nanti akan ada suatu ilmu atau penemuan terbaru yang benar benar bisa  menelanjangi akan semua kebohongan dan kekeliruan yang terjadi di masyarakat yang percaya dengan segala hal yang berhubungan dengan dunia gaib lengkap dengan penampakan-penampakan makhluk tak kasat matanya.

Dunia lain memang ada, tapi tak seperti yang diekploitasi oleh banyak pihak sehingga tercipta suatu paradigma yang salah.

Yang saya belum dapatkan dari tayangan Indigo di TV Swasta tersebut adalah tayangan dari Annisa Rania Putri yang lebih banyak bicara tentang ilmu pengetahuan ketimbang hanya berbicara tentang dunia kegaiban melulu.

Maaf, tanpa mengurangi rasa hormat,.....
Jika seorang calon penerbang yang bercita-cita bekerja di NASA selalu berkutat tentang dunia gaib ketimbang dunia perbintangan,….apa jadinya dunia ini? Apakah mungkin di Mars ada kuntilanak, atau alien? Apakah mungkin di planet lain ada kehidupan lain seperti kehidupan diplanet bumi?

Ada pepatah yang mengatakan, yang kedua atau ketiga tak seenak yang pertama. Ketika kita belum tahu akan sesuatu hal kita akan menjadi sangat penasaran dan ingin sekali mengetahuinya. Dan setelah berhasil mengetahui tentu kepuasan akan dapat kita rasakan untuk yang pertama kalinya. tapi setelah itu perasaan kita akan jadi biasa saja karena kita sudah mengetahui hal tersebut. 

Untuk hal makanan, ada sebuah restauran yang bermoto, yang pertama enak, selanjutnya akan selalu sama enak sampai kapanpun.Sayangnya moto itu ini tidak terjadi pada acara Indigo di salah satu tv swasta tersebut. Makin lama penggarapan tayangannya jadi makin tak menarik untuk disimak dan terkesan monoton serta biasa-biasa saja.

Kenapa dikatakan biasa? Karena banyak sekali orang yang mengaku bisa berkomunikasi dengan makhluk halus, atau apapun itu namanya.Bisa melihat yang tak kita lihat.Bisa bercerita tentang sesuatu yang sama sekali tidak kita saksikan dengan mata kepala sendiri. Dengan demikian,tentunya kita hanya percaya saja tanpa pembuktian sama sekali. Pada akhirnya jadi terkesan tak lebih dari hanya obrolan warkop.

Sayang, menurut penilaian saya,episode kali ini sangat buruk dalam segi penggarapannya.
Semoga indigo yang akan ditampilkan selanjutnya lebih baik dari yang terakhir ini.

Saya tetap berharap kalau anak-anak Indigo yang konseptual, bisa banyak ditayangkan sehingga bisa menambah wawasan dan spirit anak-anak untuk bisa mencontoh yang baik dari Indigo dengan kategori konseptual.

Kadang saya berimajinasi dengan ingin membuktikan seseorang itu indigo atau bukan, berbohong atau tidak. Dan menurut imajinasi saya caranya sangat mudah.Tayangkan saja Indigo dengan bintang tamu lebih dari satu anak indigo. Ajak mereka ke tempat yang dikatakan angker oleh masyarakat.Lalu setiap anak ditunjukkan suatu sudut atau dibawa ketempat yang sama, dan apa yang mereka lihat?

Jika telah melihat, tuliskan saja pada selembar kertas tanpa dikatakan oleh masing-masing anak yang dikategorikan indigo, apa yang mereka lihat. Jika jawabannya sama, berarti mereka adalah anak-anak dengan kelebihan Indigo, tapi jika yang dilihat masing-masing anak tak ada yang sama, tentu pembaca yang budiman sudah bisa menentukan jenis indigo macam apa anak-anak tersebut.

Jika mereka tak sama dalam menulis apa yang mereka lihat, mereka dapat dikategorikan dengan jenis indigo baru, yaitu INDIGO PEMBOHONG atau INDIGO IMAJINARE……hahaha.

Yang saya saksikan kehebatannya dalam tayangan anak Indigo adalah Sri Daren dan GradyKrisandi yang akurat menebak pada waktu itu.Atau mungkin anak-anak yang lain seperti yang dikatakan oleh Kang Dicky, (yang gelarnya berganti terus dari mulai ahli metafisika, paranormal, sampai profiler) adalah anak-anak yang belum bisa mengasah kemampuan Indigonya.

Sampai bertemu di tulisan dalam bahasan saya selanjutnya mengenai anak Indigo.
Maaf bila ada kesalahan 

Salam,
Smile,
22 January 2012