ANAK INDIGO 9 ( VERSI GRADY KRISANDI - DKI JAKARTA)


Indigo, Indigo, dan Indigo.tetap FENOMENAL.Anak-anak kecil dari dulu sampai sekarang “biasanya” selalu memiliki teman bermain khayalan, baik yang benar- benar khayalan, atau yang benar – benar khayalan dalam tanda kutip (nyata). Mereka bisa bermain dan berkomunikasi dengan makhluk yang benar-benar tak kasat mata dan bermain dengan makhluk yang kasat mata. Tak ada anak kecil yang tidak melakukan hal tersebut.

Itu lah yang terjadi dari dulu sampai sekarang dan baru menguak secara terbuka bertepatan dengan munculnya fenomena dari anak – anak Indigo. Begitu juga dengan yang dialami seorang bocah keturunan tionghoa beragama Budha bernama Grady yang berusia 11 tahun.

BACA SELENGKAPNYA



Grady memiliki kemampuan Interdimensional, sebuah kemampuan yang hampir 99% dimiliki oleh anak-anak Indigo pada umumnya, selain dari kelebihan lainnya yang Humanis, karena dapat mengobati penyakit serta mengetahui masa depan seseorang.

Sudah jelas karena Interdimensional, Grady biasa berkomunikasi dan melihat makhluk astral seperti tuyul, dsb. Demikian yang diceritakan olehnya  ketika keluarganya “disambangi” oleh tuyul yang sedang “bertugas”. Menurut penuturanya, Grady akhirnya berhasil menangkap tuyul tersebut dan memasukannya ke dalam botol. Bocah lucu sedikit gemuk dengan rambut nge-rock yang bernama lengkap Grady Krisandi anak dari buah cinta Iskandar dan Rinka Sari tersebut sudah bisa melihat penampakan dari makhluk tak kasat mata itu sejak berusia 4 tahun.

Menurut penuturan Ibunda tercintanya, seminggu sekali Grady biasa disambangi (dirasuki red) oleh Pangeran Tubagus dari Banten. Akan tetapi hal itu menjadi bertolak belakang dengan penuturan orang tuanya ketika di suatu malam Grady terbangun dari tidurnya dan menangis karena menurut penuturannya, si bocah Indigo ini didatangi oleh malaikat dan menegurnya agar Grady tidak lagi memberi ramalan “togel” kepada manusia karena itu menjerumuskan manusia ke dalam dosa. Di satu sisi, Grady berbicara tentang Pangeran Tubagus yang jelas jelas bukan “MALAIKAT” dilain sisi dia berkata didatangi malaikat yang jelas jelas adalah makhluk ciptaan dan pembantu Tuhan. Jika anak- anak Indigo adalah utusan Tuhan, mengapa seorang Pangeran yang hanya manusia dan sudah meninggal bisa juga mendatanginya?

Grady, oh Grady…ananda keliru menyikapinya, dan orang tua dari Grady harus benar-benar menyikapinya dengan bijaksana, bahwa orang yang sudah mati arwahnya tidak dapat berkeliaran apalagi memberi kekuatan kepada manusia. Jika manusia mempunyai kekuatan dan menjadi orang yang berbeda dengan manusia lainnya, dalam artian memiliki kelebihan, tentu semuaya didapat bukan dari SETAN//BLIS/JIN. Karena Iblis tidak punya kuasa untuk memberi apapun kepada manusia selain daripada menjerumuskan manusia ke lembah dosa.

Dari sekian banyak anak Indigo, Grady lah yang saya anggap paling “SAKTI”. Itu dibuktikan ketika dia bisa menebak kartu yang diberikan oleh Kang Dicky, seorang Profiler.Sebagai masyarakat awam, alangkah baiknya kita bijak menyikapi tentang segala hal yang berhubungan dengan dunia gaib, seperti yang dituturkan oleh Kang Dicky bahwasannya yang namanya hantu dengan segala penampakannya itu tidak ada. Semua penampakan yang terjadi disebabkan karena energi “ketakutan” yang terpancar dari diri manusia sendiri, yang menyebabkan setan, jin dan sejenisnya itu menjadi dan berbentuk seperti yang manusia imajinasikan dalam “ketakutannya”.

Untuk itu , TIDAK PERLU TAKUT KARENA SEMUA PENAMPAKAN ADALAH KEBOHONGAN DAN HANYA FATAMORGANA DALAM DUNIA NYATA.

Saya tidak tahu Kang Dicky ini beragama atau tidak, yang jelas pemikirannya sama dengan saya, karena beliau mengatakan manusia memiliki energi yang lebih besar dari setan/jin/dsb, karena benar adanya manusia diciptakan “PALING SEMPURNA” diantara makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Tentang Tuyul pun hanya sebuah fenomena menurut saya, karena berkali kali saya telah katakan, tak terbayangkan dan terpikirkan dengan akal sehat manusia bahwa setan mau jadi budak manusia, jadi pembantu dan babu manusia, karena pada kenyataannya bukankah manusia yang menjadi budak iblis? BIJAKLAH MENYIKAPI SEBUAH FENOMENA.

Indigo bagi saya tetap fenomena, jika pun tidak menurut pemikiran saya dengan seksama, anak Indigo hanyalah istilah baru yang meroket sejak tahuan 90an karena pada dasarnya Indigo-Indigo sebelumnya sudah ada namun belum “TERLABEL” menjadi INDIGO. Jika benar seseorang memiliki kelebihan, maka orang tua harus tetap membimbing anaknya untuk bisa diajari tentang kebenaran dalam urusan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena banyak dari mereka menjadi “SALAH” karena lebih mengakui kekuatan yang diluar dari kekuatan Tuhan sendiri. Orang mati tetap lah orang mati. ARWAH ORANG MATI TIDAK BISA BERGENTAYANGAN. Karena mereka memiliki tempat yang sudah disediakan secara khusus oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Jika ada kekuatan yang mengatakan dia adalah si A, atau si B, semuanya itu hanyalah sebuah manipulasi dari yang jahat agar kita mengakui kekuatan diluar kekuatan Tuhan, dan pada akhirnya kita jadi MENDUAKAN TUHAN. Imajinasi akan penampakan dari semua SETAN MADE IN INDONESIA ini hanyalah imajinasi masyarakat yang ada di Indonesia yang telah diwariskan secara turun temurun sesuai dengan kebudayaan yang ada di Indonesia.

Jika tahun 2011 ini saya, anda…. dan semua masyarakat Indonesia “MEYAKINI” akan bentuk dari sebuah setan dengan imajinasi baru, maka penampakan itu akan muncul sesuai dengan apa yang kita imajinasikan karena enery dari yang jahat akan membaca ketakutan yang tersirat dari manusia, dan tentu saja menjadi kesempatan bagi mereka (setan red) untuk segera merealisasikan dirinya menjadi seperti apa yang masyarakat yakini. Mari kita tinggalkan kesalahkapraan kita sebagai bagsa yang beragama.Dan semoga para imajinator dari kumpulan para dukun bertobat, karena dukun tak lebih dari tukang sulap semata.

Jika anda ingin berobat kepada anak- anak Indigo, berdoalah dahulu kepada Tuhan dan minta petunjukNYA, apakah anak ini benar diridhoi olehNYA atau tidak, karena kesembuhan yang bukan dari Tuhan akan menyebabkan kesakitan yang lebih sakit dari sebelumnya “dimasa yang akan datang”  karena hidup manusia hanyalah sementara dimuka bumi ini.

Menjadi Indigo haruslah berTuhan, dan berkiblat kepada kekuatan Tuhan, dan bukan pada kekuatan diluar dari kekuatan Tuhan. Karena jika sekali tersesat, membedakan mana kuasa Tuhan dan kuasa dari “KEGELAPAN” adalah setipis helai rambut.

Tuhan Yang Maha Kuasa tak memberikan pencobaan kepada manusia, hanya saja DIA mengijinkan semuanya terjadi sesuai dengan PENGAWASANNYA, karena pada akhirnya Karunia yang Tuhan curahkan akan memberikan kekuatan kepada kita dalam menghadapi semua ujian yang kita dapatkan dari DUNIA.

Akan lebih bijaksana jika kita menyikapi keberadaan anak-anak Indigo bukan selalu dari segi mistis, akan tetapi dari segi lain yang bisa mencerdaskan dunia, serta membantu dunia dari semua bencana yang terjadi di dalamnya.

Pesan smile untuk semua orangtua dari anak-anak Indigo :

Agar bijaksana mengarahkan kekuatan mereka , karena kekuatan yang mereka dapatkan tak sesekali diberikan oleh yang jahat. Semua sudah menjadi Takdir dari RencanaNya. Dan jika salah mengarahkan, maka anak-anak Indigo akan menjadi salah melangkah karena mengakui kekuatan Tuhan juga mengakui kekuatan lain selain dari Tuhan alias berTuhan dua.

Semua agama mengakui adanya TUHAN, dan mengakui Tuhan lah yang punya alam semesta dan semua isinya.Jika talenta yang dimiliki jadi berkiblat bukan kepada Tuhan, apalah artinya jika mereka menolong sesama, karena dari situlah akan tersalurkan celah dosa yang meresap sekalipun melalui lubang yang paling sempit yang dapat menembus keimanan seorang manusia. Menolong tidak lagi punya arti karena sang penolong menjadi tersesat dan akan menyesatkan banyak manusia pada akhirnya.

BIJAKLAH……

Salam,




11 November 2011