Malam telah larut,namun
pekerjaan ku belum juga selesai. Sambil terus melanjutkan pekerjaanku, kudengar
sebuah percakapan menarik di sebuah stasiun televisi.Sebut saja namanya Riri,
seorang mahasiswa “esek-esek” yang sedang diwawancarai oleh seorang ahli seksolog.
Pertanyaan yang membuatku
menghentikan pekerjaanku dan membuatku penasaran adalah : “Saya tidak menikmati
persetubuhan semu yang Saya lakukan karena tidak memakai hati. (Riri adalah
seorang Pemandu Lagu Karaoke berpredikat PLUS-PLUS).
Uang bukanlah segalanya, dan
uang tidak bisa membawa kebahagiaan buat saya, ujarnya dengan suara sangat
menggoda. Menggoda? Ketika mengucapkan sebuah penyesalanpun, ada nada centil
yang begitu kental dan terasa tak bisa ditutupi kelaur dari mulut “manisnya”.
Geram mendengarnya
bersilat lidah, membuatku makin penasaran untuk mendengarkan semua celotehnya. Untuk membiayai kuliahnya,
yang ternyata masih dibiayai setengah jumlahnya oleh orang tuanya, Riri mengaku
bisa mendapatkan penghasilan sebesar enam juta. Hahaha, enam juta untuk seorang
gadis belia yang masih tinggal dengan orang tua, apakah tidak terlalu besar
sekalipun hidup di kota metropolitan seperti Jakarta?
Tak satupun dari “ celotehnya” yang menarik simpati. Malahan membuat muak
hati ini. Bagiku, Riri hanyalah seorang gadis belia pemalas, dan sesat, yang
tidak mau hidup susah untuk mendapatkan uang.Kali pertama menurut pengakuannya
dirinya hanyalah coba-coba, dan makin lama menjadi suatu kebutuhan yang tidak
jarang pada akhirnya akan susah ditinggalkan.
Apakah pelacur, PSK (Pekerja Seks Komersial) kupu-kupu malam, wanita malam,
atau apapun itu namanya adalah suatu pekerjaan yang terjadi karena tuntutan
ekonomi semata? Kemanakah Tuhan pada saat mereka tidak bisa makan, pada saat
mereka membutuhkan uangndalam hidup mereka?
Tuhan tentu tak kemana-mana. Tuhan Yang Maha Kuasa, selalu ada menemani
setiap umat yang bertaqwa kepadaNya. Lalu kenapa mereka menjadi PSK? Tak lain
karena pada dasarnya mereka tak beriman, dan tak berserah kepada TuhanNya
masing-masing. Mereka tidak mau bersusah payah untuk mencari uang seperti para
anak yang mau berjualan gorengan. Seperti para anak yang mau menjadi pemulung,
bekerja sebagai loper koran, sebagai tukang cuci piring, sebagai karyawan toko,
sebagai karyawan sebuah perusahaan, dan lain sebagainya.
Mereka tak perlu dikasihani karena mereka tidak mengasihani dirinya
sendiri. Ketika mendengar penuturan Riri, yang benar-benar tidak konsisten,
seksolog yang bertanya kepadanya pun tak berani untuk mengatakan kebenaran yang
keras sehingga Riri yang benar-benar tidak konsisten dan sangat munafik,tidak
bisa menelan perkataannya sendiri.
Uang bukan segalanya. Lalu kenapa anda mencari uang dengan cara hina dan
rendah seperti itu?
Saya tidak menikmatinya, namun kenapa anda menjualnya? Menjual sebagain
tubuh anda kepada orang lain yang sama sekali tidak anda kenal?
Sekalipun banyak uang, tapi saya benar- benar merasa tidak bisa menikmati
dan hidup dalam ketidaknyaman, Lalu mengapa hal bejad itu terus dilakukan?
Desakan ekonomi? Desakan konsumtif sebagai gadis metropolitan? Hahaha,
tanpa mengurangi rasa tidak hormat saya, anda adalah manusia sontoloyo!!!
Manusia yang tidak mau berupaya dalam mendapatkan sesuatu. Manusia yang
hanya ingin hidup dalam situasi nyaman tanpa pernah mau memperjuangkannya.
Dan yang sangat menyayangkan adalah, bahwa mereka masih sangat muda untuk
menjadi seorang PSK!!!
Banyak orang yang mungkin tak sejalan dengan saya, karena tentu saja PSK
pun manusia. Mereka tidak punya keahlian lain selain membentangkan, maaf,….paha
mereka.Lalu bagaimana dengan anak- anak kecil yang mau berjualan gorengan, dan
gadis belia lain yang mau berjualan, bekerja untuk membiayai kuliah mereka
sendiri? Untuk sekolah mereka sendiri?
Ketika seorang melakukan
suatu tindakan prostitusi. Melacurkan ataupun memakai jasa pelacur untuk memuaskan
nafsu mereka, terpikirkah bahwa banyak dari mereka yang sebenarnya salah kapra
ketika melakukannya?
Banyak orang yang
menggunakan obat kuat, baik luar maupun dalam ketika hendak bermain “cinta “
dengan para PSK. Yang lucu dalam pemikiran saya, sebenarnya siapa yang PSK
sesungguhnya? Wanita pemuas ataukah laki laki yang justru memuaskan?
Sebagian laki-laki mengatakan rugi jika “bermain” hanya sebentar dengan
para PSK karena telah membayar mahal. Mereka
tidak mau merugi (seperti orang berdagang).
Apakah tindakan ini bukan
nya menjadi terbalik?
Jika menggunakan obat kuat
tentu saja para PSK tersebut yang akhirnya menjadi dipuaskan karena bisa
orgasme berkali kali tentunya. Lalu mereka dibayar untuk sesuatu yang mereka
justru dapatkan dan bukan yang mereka berikan?
Hahaha….laki laki hidung belang seperti ini juga namanya Sontoloyo selain bodoh!!!
Dalam berhubungan seks
yang dicari adalah sebuah kenikamatan, yaitu proses dari puncak kenikmatan yang
dirasakan seseorang ketika melakukan hubungan seksual, disebut orgasme. Sebentar
atau lama, jika menikmatinya tentu saja itu lah yang di namakan nikmatnya
hubungan seks. Bukan diukur lama atau cepatnya, rugi atau tidaknya.
Seorang temanpun pernah mengatakan sebuah kalimat yang ketika kita simak
baik-baik adalah sebuah kebenaran menurut saya, walaupun dengan mengatakan
kebenaran mereka, bahkan saya dianggap sebagai manusia yang tak berbelas
kasihan..
Kenapa kita yang harus
membayar? Bukankah kita tidak tahu sebersih apa dia, sesehat apa dia, apa yang
dimakannya, air mineral apa yang diminumnya? Sedangkan kamu tahu, saya makan
makanan bergizi dan berkelas, saya minum selalu air mineral yang berkualitas,
saya mandi dengan air yang bersih, dan sehat, bahkan saya pun merawat tubuh
saya sehinggan menjadi sehat, bersih dan wangi. Lalu apakan mereka (Para PSK)
bisa menyaingi kebersihan nya daripada saya? Jika tidak, lalu kenapa justru
saya yang membayar mereka?
Hahaha….perkatannya memang benar dan sangat masuk akal. Jika mendengar
perkataanya, mungkin para PSK diluar sana akan kebakaran jenggot ketika
mendengarnya.
Tuhan Maha pengampun. Bagi para pramunikmat, PSK, bertobatlah dan
berupayalah dalam mendapatkan uang. Buka dengan menjual diri, dan menghina diri
sendiri dengan menjadi seorang PELACUR!
Kembali ke topik inti bahasan. Mereka yang bergelut dalam lembah hitam
dunia pelacuran, dengan berkedok apapun namanya itu tentu manusia yang
benar-benar tidak ingin hidup susah dan berpeluh-peluh untuk mendapatkan uang. Jika mereka terus menerus dipancing untuk
melakukannya, bukankah setiap orang bisa menolak?
Bukankah diKTP pun mereka menulis agama mereka dengan jelas? Seperti Buhda,
Hindu,Islam, Kristen, juga katolik? Lalu buat apa mereka mengisi kolom agama
mereka jika tindak tanduk mereka justru melanggar ajaran agamanya sendiri
masing masing.
Adakah agama yang memperbolehkan umatnya menjadi pelacur? Adakah agama yang
memaklumi karena tuntutan ekonomi menghendaki orang beragama menjadi PSK? Tentu
saja tidak!!!
Lalu buat apa mereka beragama, jika tingkah laku mereka selalu menghianati
ajaran dari agam mereka sendiri?
Sebagai manusia,tentu kita tidak boleh semena-mena untuk menghakimi orang
lain, namun mengingatkan seseorangpun bisa dilakukan dengan banyak cara. Ada
yang dengan dinasehati bisa mendengar, ada yang harus diteriaki, bahkan ada
yang harus “digebuki” baru bertobat…..
Banyak gadis belia yang benar – benar bermental pemalas sehingga mereka
tidak mau bekerja dengan halal, dan hanya mau bekerja secara gampang, tidak
membutuhkan banyak tenaga, namun menghasilkan. Kehidupan penuh kepalsuan
tersebut biasanya susah sekali ditinggalkan karena begitu mudahnya rupiah demi
rupiah datang tanpa harus bersusah payah.
Riri hanyalah satu diantara jutaan gadis belia yang menjadi PSK. Mental
mereka sudah bobrok karena pergaulan yang salah. Keimanan yang kurang, dan
siraman rohani yang jarang mereka dapatkan membuat mereka menjadi tunas tunas
muda yang malas dan tidak punya tekad yang baik dalam menjalani kehidupan
mereka masing – masing.
Siapa yang patut
disalahkan? Siapa yang layaknya bertanggung jawab?
Tentu saja kita semua, Keluarga, dan juga anda – anda yang memakai jasa
mereka. Anda – anda para lelaki hidung belang yang mungkin ada yang lebih
pantas menjadi bapak mereka. Jika kita sayang dan ingin membangun mereka
menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, dirinya sendiri dan juga bagi
bangsa, STOPLAH menjadi lelaki hidung belang yang suka melacur!
Hidup bukan sekedar dari memikirkan keinginan dan nafsu semata. Hidup bukan hanya untuk melakukan tindakan yang
mementingkan keingainan daging kita. Tapi hidup juga perlu kita sikapi dengan
membaca setiap firman yang telah diberikan bagi agama kita masing – masing oleh
jungjungan kita masing - masing.
Jika bukan kita yang mengangkat
mereka, para psk, baik tua maupun muda, lalu siapa lagi? Jika bukan kita yang
menyayangi nasib mereka lalu siapa lagi?
Hidup hanya
sementara.Perbanyaklah melakukan kebaikan dan kebenaran karena itu adalah bekal
kita untuk menuju kehidupan setelah mati.
Semoga Riri – Riri yang membaca tulisan ini bisa tersadarkan, dan para
lelaki hdung belang mengakhiri petualangan mereka. Kembalilah kepada Tuhan dan
bertaqwalah kepadaNya. Sebab Tuhan Maha Pengampun, tak terkecuali untuk seorang
PSK sekalipun, BERTOBATLAH, saudaraku………
By,
S m i l e
05 Mei 2013
1 komentar:
MAJUTOTO
Silahkan datang dan daftarkan diri anda sekarang juga..
hanya di sini JP berapapun di bayar.
discount 29%/59%/66%
Banyak Promo Menanti Anda!
* Minimal deposit 50.000 dapatkan bonus sampai dengan 100.000
* Bonus Next Deposit 5%
WA : +6282272437922
LINE : @majutoto
LINK ALTERNATIF : Jerukpurut.com