Diah Puji, Aku ingin
orang tuaku bahagia
“Ini Puji … Dia
anak yang bersemangat… tuliskan kisahnya ya…” kata Bunda padaku
“He he he… “ jawabku sambil tertawa nyengir
“Rumahmu dimana
dek?” tanyaku
“Dekat SMP situ Mbak…
tempat tambal ban…” jawabnya pelan
“O… sebelah mananya?” tanyaku polos
“Ya disitu…”
jawab Diah sambil tersenyum
“Udah siap ujian
dan lulus dengan nilai bagus?” tanyaku
“Emmmmm… ya kak,
sementara ini aku mau lulus dengan nilai bagus kak, supaya bisa melanjutkan
sekolah yang baik dan tinggi.. “
“TOP!” jawabku sambil mengacungkan jempolku
“Ya Kak… Ayahku hanya seorang tukang tambal ban, aku ingin
sekali bisa menjadi apoteker dan orang sukses, membahagiakan orang tuaku,
membawa mereka naik haji, kira-kira bisa nggak ya kak?” katanya dengan wajah polos”
“Hemmmmm… bisalah! Banyak kok kisah orang sukses yang
diawali dengan susah payah… sekarang bantu saja orang tuamu dengan
pekerjaan-pekerjaan sederhana…” jawabku
“Iya Kak… aku
selalu berusaha rajin bantu mereka kok.. walaupun aku belum pernah menghasilkan
uang, namun aku selalu berusaha untuk membuat orang tuaku bahagia…” jawabnya
Bel masuk telah mulai ketika Diah mengakhiri kalimatnya. Anak-anak ini… ucapannya membuatku terharu. Di antara tingkah laku polos mereka, tersimpan kerinduan, keinginan sederhana namun sangat jarang kutemukan di dunia “orang dewasa”, yaitu… membahagiakan orang tua…
Kadang ketika kita menjadi dewasa, kita lebih mengutamakan pasangan kita ketimbang orangtua kita, orangtua hanya kita jadikan tempat kita menangis, bukan bersenang, orangtua biasanya hanya kita jadikan tempat untuk melepas lelah, bukan tempat untuk memanjakannya seperti mereka telah memanjakan kita sewaktu kita kecil dahulu,...
Wah…
Pelajaran berharga yang kudapat hari ini adalah :
Sebuah Niat Mulia untuk membahagiakan orangtua
Sebuah Niat Mulia untuk membahagiakan orangtua
***
With love,
cerita kami team’
0Awesome Comments!