TIGA REVOLUSI BESAR DUNIA TAHUN 2011

Dalam tahun 2011 terjadi 3(tiga) revolusi besar yang terjadi di dunia. Yang pertama adalah terjadinya Revolusi di Tunisia, yang kedua adalah Revolusi di Mesir dengan lengsernya Presiden Husni Mubarak, dan yang ketika adalah Revolusi Libya dengan lengsernya Presiden Muammar Gadaffi

1.REVOLUSI TUNISIA

Jenderal Zine El Abidine Ben Ali
(lahir di Hammam-Sousse, lahir 3 September 1936; umur 75 tahun) adalah Presiden Republik Tunisia sejak 7 November 1987 dan presiden yang kedua sejak kemerdekaannya dari Perancis pada 20 Maret 1956.




















Masa pemerintahan :7 November 1987-15 Januari 2011

BACA SELENGKAPNYA


Dengan lengsernya Presiden Zine El Abidine Ben Ali.Sang “Presiden” menyerahkan jabatannya pada tanggal 15 Januari lalu.Awalnya adalah ketika seorang warga Tunisia penjual sayur meregang nyawa setelah membakar diri karena gerobak sayurnya diamakan pihak berwajib karena dikatakan berjualan tanpa ijin walaupun sudah membayar 10 dinar ditambah lagi 7 dinar akan tetapi tetap disita padahal dia telah berjualan tujuh tahun lamanya.

Muhammad Bouazizi adalah merupakan seorang mahasiswa lulusan universitas setempat dan berusia 26 Tahun. Karena  disebabkan kegagalan pemerintah menyediakan peluang pekerjaan yang mencukupi, dan amat sukarnya pekerjaan tersebut membuatnya berjualan sayur yang berujung pada kematiannya yang tragis, yaitu membakar diri karena kecewa dengan pemerintah.

Musibah ini mengundang simpatik dari warga lainnya dan akhirnya pecahlah demonstasi yang meluas ke berbagai daerah yang memaksa Presiden Ben Ali mundur dari jabatannya dikarenakan dirasa tidak mendukung aspirasi dan penderitaan rakyat malahan sibuk memperkaya dirinya dan keluarganya. Sesaat sesudah mengundurkan diri, Beliau kabur ke Arab Saudi yang memang merupakan sekutu terdekatnya.

Tetapi, walaupun Mantan Presiden Ben Ali saat ini masih berada di Arab Saudi, pemerintahan baru Tunisia yang dipimpin oleh Presiden Moncef Marzouki masih terus berusaha untuk mengadili Ben Ali atas tuduhan korupsi dan pembunuhan pada masa pemerintahan 23 tahun rezimnya.

Sebelumnya, pihak berwenang Tunisia sudah menangkap kurang lebih 33 kerabat presiden yang telah lengser tersebut dan akan memeriksa mereka atas dugaan korupsi dan penyalahgunaan uang negara.

Selain itu, aparat berwajib juga telah menangkap Imed Trabelsi, keponakan kesayangan Ben Ali. 
Kini Istri dari mantan Presiden Ben Ali, Leila Trabelsi juga berada dalam incaran pihak Tunisia. Leila diyakini terlibat dalam berbagai kasus korupsi dan sering menghambur-hamburkan uang Negara. Ben Ali juga dihadapkan pada 90 dakwaan dan diadili secara in absentia oleh pengadilan militer Tunisia. 

Kondisi yang terjadi di Tunisia membuat Negara Arab lainnya terpecut untuk melakukan revolusi.


2.REVOLUSI MESIR


Muhammad Hosni Said Mubarak,(lahir di Kafr-El Meselha, Al Monufiyah, 4 Mei 1928; umur 83 tahun)




















Masa jabatan : 14 Oktober 1981-11 Februari 2011

Selama hampir 32 tahun Husni Mubarak berkuasa di Mesir. Selama rentang waktu tiga dekade itu banyak warga Mesir tidak mendapatkan penghidupan yang layak. Meletusnya revolusi rakyat di Tunisia memicu hal serupa terjadi di Mesir. 
Sejak berlangsung pada 25 Januari lalu, ribuan orang berpartisipasi dalam protes yang ditujukan untuk menurunkan kekuasan Husni Mubarak. Mereka menilai Mubarak sudah terlalu lama memerintah Mesir.

Alun-alun Tahrir yang berada di pusat Kota Kairo menjadi saksi bisu protes anti-pemerintah yang dilakukan oleh rakyat. Tetapi Mubarak sendiri bukan tanpa perlawanan. Untuk beberapa saat dirinya menolak untuk  mundur. Kantor Partai Nasional Demokrat yang menaungi kekuasaan Mubarak pun dibakar oleh massa anti-pemerintah. 
Meski sudah tidak diinginkan oleh rakyatnya, Mubarak terus bersikeras untuk tetap berkuasa di Mesir. Imbasnya, aksi represif terhadap warga pun tidak terelakan. Pasukan pemerintah berusaha keras untuk membukarkan aksi protes massa yang berkumpul di alun-alun Tahrir. 
Turunnya ribuan warga ke jalan untuk melakukan protes mengundang perhatian dunia internasional. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendesak Pemerintah Mesir untuk tidak menggunakan kekerasan saat menghadapi pengunjuk rasa. 

Tetapi ada juga pemimpin dunia yang mendukung Mubarak saat itu. Raja Abdullah dari Arab Saudi menyatakan dukungan kepada Mubarak dan mengecam pihak yang mengacaukan situasi keamanan Mesir. Abdullah mengecam para pengacau yang mengatasnamakan kemerdekaan berekspresi. 
Pada 1 Februari Mubarak menjanjijkan akan menyerahkan kekuasaannya pada September. Hingga massa itu, dirinya berusaha untuk melakukan transisi pemerintah. Tetapi hal ini tidak dipercayai oleh rakyat Mesir, meskipun Mubarak juga memastikan tidak akan ikut pemilu dan mendelegasikan kekuasaan kepada Wakil Presiden Omar Suleiman. 

Puncaknya, setelah tidak tahan mendapatkan desakan dari banyak pihak, Husni Mubarak akhirnya memutuskan untuk lengser dari kekuasaannya pada 11 Februari lalu. Mundurnya Mubarak diumumkan oleh Wapres Suleiman. 
Kekuasaan pemerintahan usai Mubarak mundur tidak dialihkan kepada Suleiman, melakukan kepada Menteri Pertahan Hussein Tantawi yang membentuk Dewan Militer sebagai penguasa Mesir sementara.
Usai lengser, Mubarak pun dihadapkan pada pengadilan. Sejak mengundurkan diri, Mubarak beserta keluarganya berlindung di sebuah rumah di Sharm el-Sheik guna menunggu proses pengadilan dan sekaligus dirawat atas penyakit jantung yang dideritanya. Tercatat korban revolusi yang terjadi di Mesir mencapai 846 orang dilaporkan tewas sementara hampir 6.000 lainnya terluka. 
Pada 10 April Mubarak menjalani sidang pertama atas kasus tuduhan pembantaian atas pelaku protes anti-pemerintahan dan diancam hukuman mati.

Sumber :OKE ZONE

Berita lainnya tentang Mesir dapat anda baca DISINI


3.REVOLUSI LIBYA

 Muammar Abu Minyar al-Qaddafi (Muammar Gadaffi)
(lahir di Surt, Tripolitania, 7 Juni 1942 – meninggal di Sirte, 20 Oktober 2011 pada umur 69 tahun)














Dia menyebut dirinya sebagai 'the Brother Leader', 'Guide of the Revolution', dan 'King of Kings (Raja segala raja)

Revolusi yang terjadi besar-besaran di Libya adalah buah dari “ARAB SPRING”. Rakyat yang melihat revolusi besar yang terjadi di negara tetangga mereka Tunisia dan Mesir tersebutlah yang mendorong mereka melakukan demontrasi besar-besaran menuntut rezim berkuasa untuk “turun tahta” karena dirasa tidak berpihak lagi pada rakyat dan lebih berpihak dengan memperkaya diri sendri dan keluarga serta koleganya.Ada perbedaan mendasar dari revolusi yang terjadi di Libya, dengan dua revolusi yang terjadi di Tunisia dan Mesir.

Perbedaannya adalah Libya dengan kediktatoran Muammar Gadaffii, melawan semua keinginan rakyat dan terjadi perang saudara sedangkan Tuisia dan Mesir tidak sampai terjadi hal tersebut. PBB menunjuk Nato dibantu Amerika, Inggris dan Perancis menyerang Tripoli dan berusaha untuk mendudukinya demi melengserkan REZIM dari Muammar Gadaffi. Beliau tewas terhormat dalam mempertahankan REZIM KEDIKTATORANnya.

Kadangkala seorang pemimpin yang telah lama berkuasa  lupa akan kesejahteraan rakyatnya sendiri, Mereka biasanya menggunakan tangan besi mereka untuk membungkam rakyat yang berani mengkritisi pemerintahan yang dijalankannya. Tak terkecuali dengan Presiden Indonesia terdahulu, yang telah berkuasa selama 32 tahun yang dikenal dengan “Smiling General”.
Akan tetapi, rakyat yang mengangkat, rakyat pula lah yang dapat menjatuhkan sebuah rezim dimanapun dan betapa kuatpun sebuah Rezim berkuasa.

By smile
Catatan akhir tahun 2011
Tiga Revolusi Besar Dunia tahun 2011

28 Desember 2011