GELAR PAHLAWAN INDONESIA BARU



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan gelar Pahlawan Nasional yang baru kepada 7 orang, selain dari pemberian gelar kehormatan Bintang Maha Putra Adi Pradana kepada almarhum Sultan Sulaiman Syariful Alamshah
Gelar Pahlwan Nasional yang di berikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara tertanggal 08 November 2011 adalah :

1.Almarhun Mr. Syafruddin Prawiranegara (28 Februari 1911-15 Februari 1989 - Jawa Barat)
Yang pernah menjabat mentri Kemakmuran yang ditunjuk menjadi Ketua Pemerintahan Darurat RI (PDRI) pad tanggal 19 Desember 1948 – 13 Juli 1949 ketika Soekarno dan Hatta ditahan oleh Belanda.

2.Almarhum DR. KH. Idam Chalid (27 Agustus 1921-11 Juli 2010 Tokoh pejuang dari Kalimantan Selatan)
Beliau merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan menjabat Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama dari 1956 hingga 1984. Dia pernah menjabat sebagai menteri saat Orde Lama dan Orde Baru. Pada saat Kabinet Ali Sastroamidjojo II, Beliau menjabat Wakil Perdana Menteri. Dan di saat Orde Baru, Beliau juga  pernah menjadi Ketua DPR (1968-1977), serta Ketua MPR (1971-1977). Dr.KH.Idham Chalid sering dijuluki guru politik orang NU

3.Almarhum Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka-Sumatera Barat), yang mewakili Muhammadiyah,pengarang buku Di Balik Lindungan Kabah
yang pernah bergabung dengan Masyumi dan pernah menjadi anggota Sarikat Islam

4.Almarhum Ki Sarmidi Mangunsarkoro (23 Mei 1904-8 Juni 1957 -tokoh pejuang dari D.I.Yogyakarta).
Beliau adalah salah satu tokoh pendidikan nasional dan pendiri Perguruan Tamansiswa di Jakarta, atas restu dari Ki Hajar Dewantara. Dia juga ditugasi memodernisasi Taman Siswa dan menyusun kurikulum Taman Siswa,juga berpolitik menentang kolonialisme. Pada Kongres Sumpah Pemuda tahun 1928, dia ikut berpidato menekankan pentingnya pendidikan nasional. Dia menentang politik kompromi dengan Belanda saat perjanjian Renville dan Linggarjati. Dia juga beberapa kali menjabat sebagai menteri pendidikan era Presiden Soekarno. Jasanya yang lain adalah turut mengurus berdirinya Universitas Gajah Mada.

5.Almarhum I Gusti Ketut Pudja (19 Mei 1908-4 Mei 1977 – tokoh pejuang dari Bali)
I Gusti Ketut Pudja merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dia mewakili Sunda  Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).Pudja ikut hadir di Rumah Laksamana Maeda 16 Agustus 1945 saat persiapan kemerdekaan RI. Kemudian diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Sunda Kecil. Kala itu walau Jepang telah menyerah, tetap saja mereka masih berkuasa di sejumlah daerah di Bali. I Gusti Ketut Pudja sempat ditangkap tentara Jepang saat para pemuda gagal melucuti senjata Jepang akhir tahun 1945. Beliau juga ditugasi Soekarno menjadi pejabat di Departemen Dalam Negeri.

6.Almarhum Sri Susuhun Paku Buwono X (29 November 1866-1 Februari 1939 - tokoh pejuang dari Jawa Tengah)
Sri Susuhunan Pakubuwono X bernama asli Raden Mas Malikul Kusno. Beliau naik takhta sebagai Pakubuwono X pada tanggal 30 Maret 1893 menggantikan ayahnya. Kepemimpinannya merupakan pertanda adanya babak baru bagi Kasunanan Surakarta dari kerajaan tradisional menuju era modern. Pakubuwono X cukup memiliki arti penting bagi pergerakan nasional. Dia mendukung organisasi Sarekat Islam cabang Solo.

7.Almarhum Ignatius Joseph Kasimo (1900-1 Agustus 1986 - tokoh pejuang dari D.I.Yogyakarta)
Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono adalah pendiri Partai Politik Katolik Indonesia (PPKI). Dia juga merupakan salah satu pelopor kemerdekaan Indonesia. Kasimo anggota Volksraad antara tahun 1931- 1942. Ia ikut menandatangani petisi Soetardjo yang menginginkan kemerdekaan Hindia- Belanda.

Pada masa kemerdekaan awal, PPKI yang dilarang oleh Jepang dihidupkan kembali atas gagasannya dan berubah nama menjadi Partai Katolik Republik Indonesia. Antara tahun 1947-1949 ia duduk sebagai Menteri Muda Kemakmuran dalam Kabinet Amir Sjarifuddin, Menteri Persediaan Makanan Rakyat dalam Kabinet Hatta I dan Hatta II. Dalam kabinet peralihan atau Kabinet Soesanto Tirtoprodjo ia juga menjabat sebagai menteri. Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono pun juga pernah ikut menjadi anggota Delegasi Perundingan Republik Indonesia. Di masa orde baru, dan sempat menjadi Ketua DPA.


Demikian pemberian gelar Pahlawan Indonesia baru tahun 2011, dan Penerima Bintang Mahaputra Adipradana, adalah almarhum Sultan Sulaiman Syariful Alamshah.
Penerima gelar Bintang Budaya Parama Dharma :
01. Almarhum Benyamin Sueb,
02. Almarhum Habullah Parindurie,
03. Almarhum Harijadi Soemadidjaja,
04. Gondo Durasim,
05. Huriah Adam,
06. Idrus Tintin,
07. Kwee Tek Hoay,
08. Sigit Sukasman,
09. Go Tik Swan (K.R.T.Hardjonagoro)
10. Gegong Bagus Oka (Ni Wayan Gegong).

Mereka layak dinamakan pahlawan,bukan hanya karena mereka dikenal, tapi karena dedikasi dan perngorbanan yang tak terhingga bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta, mereka layak mendapat Gelar sebagai Pahlawan Nasional



By smile,
9 November 2011