APAKAH SETAN ITU ADA?




Apakah setan itu ada? Ada.
Apakah jin itu ada? Sebagian agama mengatakan ya.
Apakah hantu itu ada? Sebagian juga mengatakan hal yang sama, ada.
Lalu apakah iblis itu juga ada? Banyak keyakinan yang mengatakan hal senada, ada.



Lalu bagaimana dengan anda?
Apakah anda termasuk orang yang sangat percaya, biasa saja, atau bahkan tidak percaya sama sekali?

* * * * *



Manusia diciptakan dengan rupa dan otak yang berbeda satu sama lain.Hal itu lah yang membuat berbagai pendapat tercipta diantara orang yang satu dengan yang lain. Namun sebagai manusia yang tentu saja berbeda satu dengan yang lainnya, saya hendak mengatakan, bahwa saya percaya diantaranya memang ada, namun bagaimana caranya menyikapi itulah yang sangat bertolak belakang dengan apa yang diyakini masyarakat Indonesia.



Intinya adalah, percaya itu harus ditempatkan dalam posisi yang seharusnya, tanpa membabi buta. Jika kita mempercayai keberadaan Tuhan yang jelas tak nampak, maka kita pun harus mempercayai keberadaan yang jahat tersebut. Namun sekali lagi saya tegaskan, bahwa penempatan hal tersebut harus sesuai dengan inti dari keyakinan yang sebenarnya.



Jika kita serta merta tidak percaya kepada tingkah manipulasi, lalu kenapa kita harus menjadi takut untuk dicap sebagai orang yang sombong, yang tidak percaya dengan manipulasi yang diciptakan oleh segelintir manusia lainnya?

Banyak sekali orang yang langsung mengiyakan, membenarkan, jika yang diceritakan kepadanya adalah sesuatu hal yang berbau gaib. Gaib dari Hongkong?



Banyak sekali, lagi ; saya katakan, tayangan dari media elektronik yang sama sekali tidak mendidik. Apakah guna media masa? Apakah memberitakan suatu hal yang bukan realita? Itu namanya cerita dongeng. Tugas media masa, dan semua sendi yang berbau pemberitaan atau tayangan hendaknya ditayangkan, diberitakan, dilaporkan dengan sebenarnya tanpa mengurangi atau menambah isi dari berita yang sebenarnya. Dan alangkah sangat mulianya jika media yang getol berbicara akan hal gaib bisa memberikan kata bijak diakhir tayangan atau pemberitaannya tersebut, dengan tujuan untuk tidak menyesatkan pemirsanya dengan suatu keyakinan tertentu yang jelas bertentangan dengan ajaran agama.



Hanya manusia yang tidak cerdas lah yang mudah diombang-ambingkan oleh semua berita atau tayangan yang kadang manipulatif. Ujilah dulu sebelum memuji, ujilah dulu sebelum memberitakan dan ujilah dulu sebelum tahu kebenarannya.



Contoh berita atau tayangan yang seringkali diberitakan contohnya :

Fenomena kerasukan massal yang terjadi disekolah, yang lagi, lagi dan lagi hanya dialami oleh siswi perempuan saja. Jika media masa meliput hal serupa terus menerus, maka akan terbangun suatu persepsi bahwa memang benar kerasukan massal itu terjadi.



Kenyataan atau faktanya adalah:

  1. Selalu terjadi kepada siswi perempuan
  2. Mereka selalu berteriak dengan tenaga yang mudah sekali untuk dipatahkan. ( Apakah yang merasuk sebegitu lemahnya sehingga mudah sekali dibuat tak berkutik? )
  3. Terjadi dengan cara menular, atau seperti sebuah wabah

Kebenarannya :

1. Mereka tidak kerasukan.

2. Mereka hanya stress, dan mungkin mereka sudah merencanakannya agar proses belajar mengajar dihentikan dan sekolah pada akhirnya diliburkan.

3. Cobalah tampar dengan keras, atau tusuk bagian tubunya dengan peniti, atau jarum, karena jika benar kerasukan tentunya  tak akan pernah merasa sakit, atau biuslah, karena yang merasuk tentunya tak akan pernah bisa terbius, jika langsung terlelap,anda sudah tau sendiri, kbohongan atau kebenaran yang sebenarnya sedang terjadi.

4. Panggilah dokter, panggilah paramedik, panggilah psikolog bukan parapsikolog, atau bahkan dukun.

5. Sayang tak ada yang memiliki alat detektor kebohogan, jika saja ada, maka anda bisa mengujinya dengan detektor kebohongan apakah yang sebenarnya terjadi.

6.Kebanyakan mereka hanya ikut-ikutan saja dan tidak menutup kemungkinan mereka sedang bersandiwara, atau terkena virus LATAHMOLOGI.



Peristiwa lain yang terjadi adalah ketika acara The Next Mentalist di Trans7 diadakan, Deddy Corbuzier dengan tegas mengatakan bahwa kerasukan yang terjadi di luar studio adalah sebuah hal yang tidak murni kerasukan seperti yang biasa digembar-gemborkan oleh mereka yang sangat percaya kepada dunia gaib yang tidak gaib. Bahkan dengan gamblang beliau juga mengatakan tak seharusnya orang yang menonton sebuah sulap ilusi kok bisa kerasukan.

Deddy Corbuzier bukan anak bawang yang mudah dikibuli, apalagi oleh orang yang mengaku-ngaku kerasukan tadi. Namun suka atau tidak, itulah yang terjadi di Indonesia. Segala hal selalu dikaitkan dengan dunia gaib. Deddy Corbuzier dengan keadaan nya kemarin-kemarin setelah mengalami pingsan karena ada masalah di punggungnya dengan gamblang mengatakan bahwa banyak orang yang bersimpati kepadanya dengan menawarkan berbagai cara pintas untuk sembuh. Dengan kegaiban, dengan cara supranatural.



Namun dengan tegas pula beliau bisa menepis semuanya itu dan bisa kembali berdiri tanpa menggunakan kursi roda atau tongkat. Semua itu terjadi bukan karena jasa “ORANG SAKTI” yang menawarkan “jasa” kepadanya, melainkan karena dunia kedokteran dan kekuatan dari pikirannya sendirilah yang membuatnya bisa sembuh.



Sama sekali bukan hal gaib yang terjadi. Hal gab yang tidak gaib.



Tayangan lain yang terus mengatakan bisa berinterksi dan bisa memanggil makhluk gaib untuk masuk dan keluar seenak jidat ke dalam tubuh seseorang adalah bukan tayangan yang bersifat mendidik dan harus dibuktikan kebenarannya. Mereka, selalu berkata melihat dan berinteraksi dengan makhluk gaib, lalu bagaimana membuktikan kebenarannya? Apakah pemirsa lalu dengan mudahnya percaya secara membabi buta?



Hal yang selalu terjadi ketika tayangan itu tampil di layar kaca :

  1. Apa yang mereka lihat ( dari orang yang mengaku sakti ) tidak bisa dilihat oleh orang lainnya, dengan kata lain, mereka beralasan melihat dengan mata bathin. Bathin dari Hongkong?
  2. Apa yang dikatakan oleh satu orang yang mengaku sakti pasti akan diiyakan oleh orang yang mengaku sakti lainnya.Dengan kata lain adanya pembenaran yang selalu terjdi bak gayung bersambut.
  3. Gerakan yang dilakukan oleh mereka yang mengaku sakti sebagian besar sama gayanya, demikian pula orang yang katanya kerasukan.
  4. Ilustrasi dari lukisan yang dibuat dari makhluk gaib selalu itu-itu saja rupanya.
  5. Suara yang ditimbulkan atau tertangkap kamera selalu itu-itu saja.
  6. Gaya orang kerasukannya selalu sama, hanya bisa menggeram tanpa pernah bisa meloncat, bisa menggeram namun tak pernah bisa terbang, bisa menggeram namun tak bisa jalan di tembok, bisa menggeram namun tak pernah bisa jalan di air, berlaku seperti monyet namun tak bisa memanjat pohon, berlaku seperti harimau namun tak bisa melompat setinggi dan sejauh harimau.Mereka tidak bisa memutar kepalanya 360 derajat. Mereka tidak bisa berbahasa asing, dan jika bisapun bahasanya tidak jelas dan aneh.





Mari kita cari kebenarannya.

Mari sebutkan dan mari berikan pencerahan, dalam kitab suci mana yang mengatakan memang begitu caranya berinteraksi dengan makhluk gaib dan memang begitu caranya memanggil dan mengusir makhluk gaib masuk dan keluar ke dalam suatu daerah atau ke dalam badan fana seseorang. Jika tak ada dalam kitab suci, lalu siapa yang harus dikatakan sebagai pembohong? Kitab sucinya atau orang yang mengaku saktinya?



Anda sendirilah yang bisa menjawabnya.



Orang yang mengaku sakti jaman sekarang maunya eksis, berpenampilan keren, ingin jadi selebritis, ingin selalu nongol dilayar kaca. Yang jadi pertanyaan, sakti yang bagaimana? Sakti dalam beradegan? Sakti dalam berkata-kata dalam bahasa orbs, ectoplasma, residual energi, atau energi? Yang lebih memuakkan menggunakan aplikasi dari PLAY STORE “GHOST RADAR” untuk mencari keberadaan hantu. Sebuah aplikasi berbasis android yang bisa didownload gratis, digunakan oleh seorang yang mengaku memiliki indera ke enam, indera keenam dari HONGKONG???



Bagaimana bisa mereka selalu berkata hal yang sama dan membosankan namun selalu disenangi oleh masyarakat untuk menjadi sebuah tontonan yang mengasikkan? Itulah ciri masyarakat yang kurang cerdas, Yang mudah diperdaya oleh omongkosong belaka.



Ujilah dulu, sebelum mempercayainya. Terkadang saya tak tahan melihat semua kebohongan yang terjadi terus menerus ini. Mengapa hal seperti ini selalu terjadi tanpa adanya suatu kejenuhan? Kenapa banyak sekali tempat di Indonesia yang dianggap keramat dan gaib? Apakah negeri antah berantah ini adalah negeri para penyihir? O mama, o papa…..



Mungkin pemerintah sudah waktunya untuk turun tangan, melalui KPI untuk menghentikan semua tayangan yang sama sekali tidak mendidik ini. Menguji nyali, menguji keberanian, atau berpacu dalam adrenalin tidak melulu dengan pembuktian akan hal gaib yang tidak realistis. Gaib namun tidak gaib, sakti namun tidak sakti.



Berbicara tentang makhluk halus sendiri, ada yang menyebut setan, ada yang menyebut hantu, ada yang menyebut jin, ada yang menyebut iblis. Mereka yang satu dalam banyak nama, memang ada. Namun tidak punya kuasa untuk melakukan kekuatan apapun. Mereka bak singa ompong yang terus mengaum namun tak pernah bisa menggigit. Bukan begitu caranya manusia menyikapi keberadaan mereka. Hati-hatilah hidup dalam kenikmatan duniawi, karena itulah target utama semua makhluk yang dikatakan jahat tersebut.



Tak ada hak mereka (yang jahat) untuk bisa memberikan kekayaan kepada manusia, masuk dan keluar tubuh manusia dengan sebegitu gampangnya tanpa seijin dari Sang Maha Pencipta, menakuti manusia dalam bentuk dan rupa yang tak karuan. Karena tak ada yang diciptakan Tuhan buruk adanya, sekalipun yang jahat tersebut.



Tak ada juga hak mereka untuk membunuh manusia, menempati rumah manusia dan berkuasa atas daerah manapun di muka bumi ini, yang jelas jelas dalam beberapa keyakinan hak tersebut telah diberikan pertama kali oleh Tuhan kepada Nabi Adam semata.Hak untuk menguasai bumi, bukan hak dari mereka yang jahat itu.



Tentunya banyak orang yang telah seringkali melihat tayangan yang berbau supranatural. Menghadirkan peserta yang mau diuji keberaniannya, tinggal dalam gelap dan diharuskan berinteraksi dengan makhluk selain manusia. Biasanya ada pemandu acara, ditemani “orang sakti” dan juga kadang dihadirkan bintang tamu sebagai pemanis acara. Namun yang lucunya, setelah beberapa kali menjadi bintang tamu, kemudian bisa beralih peran menjadi orang sakti itu sendiri. Yang jadi pertanyaan, bagaimana seseorang yang tdak mengerti apa-apa menjadi berlagak seperti seorang ahli? Tapi hal itu terjadi.



BIARKAN PEMBUAL TERUS MEMBUAL SAMPAI MEREKA LUPA DAN MENYANGKAL BUALANNYA SENDIRI



Banyak orang bodoh yang tidak tahu bahwa dia bodoh, orang yang tidak mengerti namun berlagak paling ahli. Karena berseberangan dengan semua pemikiran bodoh yang dibangun atas dasar ketidaktahuan, maka hujaman kritik akan didapatkan. Bahkan tak sedikit dari mereka yang bodoh akan berkata dengan kebodohannya, bahwa orang yang menyangkal praktik kebohongan dikatakan sombong atau takabur.



Persepsi yang dibangun tidak ditempatkan pada tempat yang sebenarnya, namun lebih bersifat membabi buta.Membabi buta dan tak lagi menyadari, mana realita dan mana khayalan. Mana Pengetahuan dan mana yang manipulasi.



Sebenarnya ada cara yang sangat mudah dalam mengantisipasi semua kebohongan baik yang diperlihatkan secara visual ataupun yang didengar melalui audio. Teliti dan pekalah dalam mendengar, dan telitilah dalam melihat, maka akan muncul kebohongan itu dengan sendirinya. Sebuah cerita ini mungkin bisa membuka pemikiran anda, bahwa dari cerita ini kita bisa menyimpulkan sesuatu hal adalah kebohongan  atau tidak.



Begini ceritanya : (seperti yang dituturkan seorang kepada seorang lainnya)



Ada seorang anak yang katanya suka melihat penampakan seorang perempuan Cina berdaster putih ala film2 horor Indonesia. Mukanya pucat dan nampak sedih. Karena sering didatangi dan sering diperlihatkan akan kehadirannya, si anak menjadi tertekan, stress, dan katanya jadi tidak pernah keluar rumah. Enggan bergaul dan merasa depresi karena terus menerus dihantui oleh penampakan wanita Cina berdaster putih tersebut. Cerita tersebut diperkuat dengan kesaksian seorang satpam yang katanya juga pernah melihat hal yang sama. Membenarkan cerita tersebut. Dan satpam tersebut makin menguatkan ceritanya, bahwa memang benar dulunya rumah tersebut bekas rumah seorang wanita Cina yang meninggal dibunuh pada jaman Penjajahan Belanda.



Ingat, kata seorang wanita Cina perlu digaris bawahi. Menurut kenyataan yang ada selama ini, dari jaman dahulu kala sampai saat sekarang ini, seorang wanita Cina totok tidak pernah menggunakan daster putih. Mereka menggunakan baju ala Cina.Namun yang diceritakan malahan katanya menggunakan daster warna putih layaknya film-film horor yang dibuat oleh perfilman Indonesia seperti Sundel bolong dan kuntilanak. Lalu darimana daster tersebut bisa dipakai oleh hantu penasaran itu? Tentu saja hantunya membeli di pasar malam ketika ada obral baju….hahaha…



Dari cerita tersebut akan nampak sekali kebohongannya. Jika kita jeli mendengar, dan jeli melihat, maka cerita misteri akan sangat mudah untuk dicari kebohongannya.



Selain itu, perlu kita ketahui bersama, bahwa seseorang yang katanya bisa melihat makhluk astral, bisa merasakan kehadiran makhluk astral, tentu saja tipe manusia yang suka berkhayal, dan suka berhalusinasi.

Perlu kita ketahui, bahwa kemampuan mengkhayal manusia luarbiasa. Apa yang dilakukan para pecandu masturasi baik lelaki atau perempuan yang sedang bermasturbasi? MENGKHAYAL!



Meskipun hanya mengkhayal tapi mereka merasakan imajinasi yang terbangun sangat nyata dan jelas. Seseorang yang disugesti, seseorang yang ingin sekali melihat makluk halus tentu saja akan berusaha untuk mengerahkan kemampuannya untuk melihat dan merasakan kehadiran dari makhluk halus tersebut. Hal ini lah yang secara tidak disadari memacu orang tersebut untuk berkhayal melihat makhluk halus tersebut. Semakin sering kita melakukan hal demikian, dan dengan giat berlatih, maka akan dengan mudah orang tersebut berimajinasi, berkhayal dengan imajinasi yang sangat nyata seolah benar-benar nyata.



Halusinasi akut melihat makhluk halus bisa termasuk penyakit Skizofrenia. Halusinasi adalah pengalaman indera tanpa perangsang pada alat indera yang bersangkutan.



Halusinasi adalah penyakit jiwa. Sakit jiwa bukan serta merta dicap gila, karena sakit jiwa adalah jiwanya sakit.



Hal tersebut sama halnya dengan praktek hipnotis. Hipnotis yang sesungguhnya tentu saja tidak bisa membuat orang yang dalam keadaan hipnosis berkata-kata dengan bahasa yang sangat lancar seperti yang sering ditayangkan dalam acara di tv swasta. Untuk itu salah seorang host-nya juga tidak mengatakan bahwa dia menghipnotis. Lalu apakah Hipnotis hanya sandiwara? Tentu saja ya. Untuk melihat kebohongan dari para pelaku hipnotis bisa anda googling sendiri.Sama halnya dengan Hipnotis, blindfold reading pun adalah trik sulap semata. Membaca dengan mata tertutup? Hahaha…Omongkosong!



Jujur, dan tanyakan pada diri anda sendiri, PERNAHKAH ANDA KERASUKAN? PERNAHKAH ANDA MELIHAT PENAMPAKAN? Jika pernah, maka dengan dasar anda sebagai orang yang beragama, maka anda perlu menceritakannya sendiri dalam komentar di blog ini. Dengan cerita anda, maka kita akan bisa menganalisanya, apakah itu adalah sebuah kenyataan atau sebuah khayalan?



Mari kita jujur pada diri sendiri, adakah peramal yang bisa meramal anda tidak secara general? Atau tidak secara umum? Secara sangat pribadi, dan sangat akurat?  Peramal yang bisa mengatakan akan terjadi sesuatu pada kehidupan anda, lengkap dengan tanggal dan jamnya? Peramal yang bisa mengetahui suatu hal rahasia yang anda rahasiakan dalam kehidupan anda sendiri?



Jika ada, tolong di share di blog ini, karena kita akan bisa menganalisanya.



Mari, bersikaplah jujur, dan coba tanyakan, untuk semua siswi yang katanya pernah kerasukan di sekolahnya masing-masing, bagaimana rasanya memanipulasi keadaan sehingga semua menjadi panik, padahal sebenarnya kalian tidak kerasukan sama sekali? Apakah mereka senang melihat kepanikan, menimbulkan kekacauan di sana sini dengan mengatakan bahwa kalian kerasukan? Lalu dengan apa kalian bisa sadar dan tersadar dari kerasukan tersebut, apa yang dirasakan? Mari ceritakan dalam blog ini agar kita bisa menganalisanya bersama-sama.



Mencerdaskan kehidupan berbangsa adalah sikap seorang pahlawan. Mari berusaha dan belajar untuk memajukan bangsa dengan mencerdaskan pemikiran dari semua warga bangsa kita tercinta ini. Membukakan pemikiran yang sudah terisolasi dari generasi ke generasi dalam sudut pandang akan hal gaib yang sebenarnya tidak gaib. Bangsa yang pandai adalah bangsa yang mau belajar, dan mengutamakan ilmu pengetahuannya. Bangsa yang beriman adalah bangsa yang menolak kebohongan dari perkataan para dukun maupun orang-orang yang bersaksi palsu telah melihat makhluk halus.



Mari kita berpikir cerdas, yang tentu saja tak mudah untuk diombang-ambingkan oleh pengajaran palsu yang didukung oleh cerita-cerita palsu



INTINYA : SETAN, JIN, IBLIS, dan banyak nama lainnya, memang ada. Ada dalam artian diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun mereka tidak punya kuasa untuk “menyentuh” kehidupan manusia secara harfiah, mengganggu dengan penampakan, mencolek, menyiksa, membunuh seperti yang digembar-gemborkan oleh film. Mereka TIDAK MAHA KUASA. Membuktikan keberadaan sesuatu yang memang ada, untuk apa? Keberadaan mereka bukan harus disikapi dengan rasa penasaran akan penampakan dan hal-hal magis lainnya, namun keberadaan mereka harus diwaspadai dengan sikap taat kepada Tuhan, sehingga tidak jatuh dalam godaan setan yang terkutuk.



Jangan takut untuk menyatakan kebenaran, dan jangan takut hilang mata pencaharian jika orang yang mengaku sakti bertobat.Masih banyak pekerjaan yang halal yang bisa dilakukan, karena burung saja Tuhan beri makan, apalagi manusia ciptaanNya yang paling sempurna…





 sumber gambar :


by smile
30 Maret 2014