PENDIDIKAN DI INDONESIA PERINGKAT 69 DUNIA


 
Mereka berseragam, membayar banyak uang iuran dan uang buku, mereka melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, tapi mental mereka pada akhirnya tak lebih bernegarawan daripada negara lain yang tidak melakukan hal-hal tersebut.

Pengajaran dan pendidikan di Indonesia turun peringkatnya menjadi peringkat 69 dunia,yang urutan pertamanya dipegang oleh negara Finlandia.Sebuah negara yang sangat menghargai profesi gurunya.Tak secuilpun mereka memungut uang apapun dari orang tua murid mereka karena hal tersebut dinyatakan sebagai pelanggaran(ilegal action), jika memungut uang dari para orang tua murid mereka.

Di Indonesia orang berlomba-lomba membuat sekolah dengan dasar keuntungan dengan target pertamanya.Mereka memberikan pendidikan berkelas dengan biaya yang sangat besar karena tak didukung oleh pemerintahnya.Di Finlandia, sekolah swasta pun mendapat dana dari pemerintah.

Para pengajarnya minimal harus bergelas S2, dan dalam satu kelas yang dibatasi maksimal 20 orang dijaga oleh 3 orang guru secara langsung.Masing-masing guru punya peranan yang sangat berarti di setiap kelas, sebagai pengajar, pembantu siswa yang tidak mengerti dengan apa yang diajarkan, dan sebagai pembimbing yang luar biasa.Di Indonesia, banyak guru-guru yang memberikan private kepada muridnya sendiri di luar jam sekolah dengan bayaran yang lumayan tinggi. Pada akhirnya terjadi diskriminasi yang sangat menyolok antara murid  yang les dan tidak. Yang mendapatkan les diluar jam sekolah dengan bayaran punglinya tersebut mereka akan dianak emaskan, dengan mendapat perhatian lebih, mendapat nilai baik, bahkan ada yang mendapat penambahan nilai.

Guru di banyak sekolah kadang kali dijuluki guru killer, yang artinya sangat ditakuti oleh muridnya. Sungguh ironi. Yang seharusnya guru menjadi pengajar, pembimbing, dan pendukung murid  ini malah terjadi sebaliknya.Para guru tersebut merasa bangga jika para muridnya tidk mengerti, dan pada akhirnya diharuskan les dengan biaya les yang tidak murah. Sudah seharusnya mentri pendidikan mengeluarkan peraturan yang ketat mengenai masalah itu, bahwasannya guru yang mengajar disekolah tidak dibenarkan memberikan les di luar jam sekolah dengan tujuan komersil.

Lain sekolah lain masalah.Ada sebuah sekolah seperti yang diceritakan kerabat saya beberapa waktu lalu yang gurunya terkesan sangat tidak terpelajar dan terkesan mudah sekali menyepelekan sesuatu. Selain dari memberikan test yang diluar bab yang akan diujikan, juga tidak memeriksa hasil evaluasi yang diadakan dengan benar, yang pada akhirnya jawaban murid yang benar disalahkan seenaknya.Ini terjadi berulang dan berulang.Yang jadi pertanyaan, setelah kepala sekolah mendapat banyak keluh kesah dari orangtua murid, mereka malahan berlaku cuek dan selalu menganggap semuanya itu hanya sebagai human error yang lumrah(padahal terjadi terus menerus), jika begini bagaimana pendidikan akan maju dikemudian hari?

Yang lebih ironinya lagi, kerabat saya tersebut bercerita, yang katanya anaknya sampai mengatakan, apakah gurunya itu sebenarnya guru atau tukang bakso?

Sungguh menyedihkan pengajaran di negeri ini.Selain dari oknum guru yang memalukan yang juga mencemari sebuah “untaian kalimat emas” tentang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, mereka juga tidak memajukan pendidikan yang sudah sepantasnya ada di pundak mereka. Memang tak semuanya guru melakukan itu, karena terkutuklah guru yang melakukannya, karena mereka akan menjadikan mental muridnya menjadi berpribadi salah dari mulanya. Mereka sadar atau tidak sadar telah ikut membentuk kepribadian muridnya dengan melakukan semua tindakan yang tak terpuji tersebut. Dan ketika pihak sekolah mengadakan ujian atau evaluasi yang dikenal dengan ulangan atau test,ada sebagian  oknum guru yang bangga jika muridnya kesulitan dan stress, karena itu akan menunjukkan bahwa si oknum guru itu memegang kuasa atas semua nya, dan i murid harus berbaik-baik dengan guru tersebut yang pada akhirnya akan terjadi penindasan moral.

Di Finlandia, jarang sekali guru atas nama sekolah memberikan test atau pr yang membebani murid-murid mereka. Jika diadakan test pun, itu bukan untuk mengukur bagaimana murid menuasai pelajaran tersebut, tapi bagaimana guru itu berhasil mengajar dengan baik.

LUAR BIASA!!!

Guru yang mengadakan test hanya berkepentingan untuk mengukur,apakah kinerja mereka dalam mengajar berhasil atau kah tidak, karena jika mereka berhasil dan sukses dalam mengajar, maka test yang diadakan akan membawa hasil baik karena semua murid mengerti dengan pengajaran dari guru tersebut, yang notabene itu adalah kesuksesan si guru dalam membuat muridnya bisa.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan banyak kejadian yang terjadi dikarenakan para oknum guru di Indonesia.

Indonesia menerapkan sistem sekolah dengan kurikulum, namun di Finlandia sana, setiap guru yang minimal bergelar S2 tersebut diberikan kuasa untuk menemukan kurikulumnya sendiri, yang hebatnya lagi Finlandia menjadi negara pertama berpendidikan tertinggoi dan terbaik di dunia. Kenapa langkah yang seperti ini tidak ditiru oleh semua sekolah di Indonesia? Seperti yang dikatakan oleh pembawa berita di Metro TV, sekiranya ada anggotA DPR yang mendengar dan mengadakan study banding ke Finlandia guna memajukan pendidikan di Indonesia.

Banyak murid yang terbebani menghadapi banyak masalah disekolah seperti dibebankannya banyak iuran ini itu dari sekolah, para oknum guru killer yang gemar mengintimidasi dan mencari keuntungan dari muridnya, Dibebankan ujian nasional sebagai penentu kelulusan, dan lain-lain. Yang menyedihkannya, Indonesia yang sangat spektakuler dengan UJIAN NASIONAL nya tersebut masih menduduki peringakt ke 69 dunia yang tahun lalu masih di peringkat 65 dunia.

Sudah sepantasnya para wakil rakyat yang katanya mewakili hati nurani seluuh lapisan masyarakat itu mau membenahi semua sistem pendidikan dan pengajaran di Indonesia sehingga kedepannya bisa lebih maju lagi.

Diskriminasi terhadap murid harus dihapuskan  karena SARA.Intimidasi oleh para semua oknum guru killer harus ditindaklanjuti dan diberikan peraturan ketat agar mereka sadar, dan menjadi pembimbing dan pengajar yang baik, bukan malah menjadikan murid sebagai musuh yang harus diperangi dan di hajar dengan militerisasi.

Banyak oknum guru yang tidak terima, ketika seorang murid komplain karena ada testnya yang benar namun disalahkan. Si Murid yang telah belajar mati-matian tersebut jadi tidak disukai karena berani menyatakan kebenaran dan berani menyatakan komplain atas kesalahan oknum guru tersebut.Secara tidak sadar si oknum guru ini ikut andil dalam membentuk karakter murid sehingga “MENGGAMPANGKAN” sesuatu dan menganggap sesuatu itu tidak boleh diperjuangkan atau tidak diperkenankan untuk melawan otoritas yang lebih tinggi seklipun melakukan kesalahan yang terus menerus.

MAU JADI APA ANAK BANGSA NEGERI INI?
Sungguh IRONI.

Seragam hanya baju, bahkan alangkah baiknya semua pelajar tidak harus berseragam seperti di banyak negara di dunia. Karena baju tidak menjamin pengajaran akan lebih baik.Hal itu juga yang menyebabkan banyak tawuran karena mengenali seragam anak sekolah lain. Sangat disayangkan banyak guru baik dan berprestasi yang erap kali tenggelam karena tidak sejalan dengan para oknum guru yang melakukan banyak penyelewengan dalam pendidikan.Mereka jadi tersisihkan dan juga dikucilkan karena tidak mau melakukan banyak penyelewengan seperti yang para oknum guru lain lakukan.

Saya hanya berharap negara melalui aparat yang terkait membentuk team yang bisa mencari tahu apa pelanggaran yang erapkali terjadi di dunia pendidikan, keluhan apa yang dirasakan baik oleh pendidik mauoun oleh anak-anak yang didik, kekurangan apa yang harusnya dibenahi, karena ini semuanya adalah aset bangsa yang harus diperhatikan karena dari sinilah tunas tunas muda tumbuh menjadi penerus bangsa ini.

Jika Indonesia terus menerus terlarut dalam hal hal lain(politik lain) dan terkesan membiarkan banyak ketidakserasian yag terjadi di dunia pendidikan,maka sampai kapanpun pendidikan di Indonesia akan terus terpuruk, dan makin turun peringkatnya di dunia.

Semoga Tuhan bisa mengulurkan tangannya dengan menunjuk para wakilnya yang pantas memperbarui pendidikan di Indonesia…
MAJU PENDIDIKAN INDONESIA!!!


By smile
15 April 2012