ANAK INDIGO 28 ( VERSI GEGEH - TEGAL - JAWA TENGAH)



















Seorang anak berkemampuan khusus bernama Gegeh, asal Tegal - Jawa Tengah,terlahir sebagai anak spesial yang diberi kemampuan lebih oleh Tuhan Yang Maha Esa.Kemampuannya melihat makhluk astral dan juga melihat benda secara transparan merupakan kelebihan yang dimiliki anak berusia 12 tahun ini selain daripada dapat menggambar makhluk astral (seperti pelukis hantu Ustad Soleh Pati)

Sejak usia 5 tahun Gegeh sudah didampingi oleh makhluk yang mungkin adalah malaikat, bersosok seorang tua berbaju putih, berjanggut putih dan bersorban biru lengkap dengan tasbihnya. Pesannya kepada Gegeh adalah untuk menjadi penolong yang baik bagi orang lain dan tidak menjadi orang yang sombong.

Logat kental khas daerah Jawa Tengah mengingatkan saya kepada Parto seorang komedian bekas anggota grup lawak patrio yang sekarang sedang naik daun dalam acara Pas Mantab dan Opera Van Java.

Mata Superboy Gegeh bisa menembus benda yang tertutup menjadi seperti transparan. Kali ini tayangan Indigo lebih bersifat natural dan apa adanya.Sayang saja ketika pembuktian “tembus pandang” ada kekurang tepatan cara pembuktian dari tim kreatornya.

Saya akan membahas kekurangtepatan tersebut tersebut.
Ketika menguji Gegeh untuk menebak benda yang diambil oleh Host tayangan Indigo Vira Razak, terjadi kesalahan penebakan sebanyak dua kali. Jika dikatakan Gegeh bisa melihat secara tembus pandang dengan mata superboynya, kenapa harus berposisi menyamping dan bukannya berhadapan dengan area yang sudah dibatasi oleh sebuah kain hitam antara Gegeh dan Hostnya sendiri?

Bukankah katanya Gegeh bisa memandang secara tembus pandang? Jika ya kenapa tidak diposisikan Gegeh menghadap ke arah kain yan menutupi jarak antara Gegeh dan Host? Dengan demikian Gegeh bisa menggunakan mata superboynya untuk langsung melihat secara tembus pandang kain hitam yang dipasang sebagai dinding antara gegeh dan Hostnya.

Yang ditayangkan justru berubah konsep dari apa yang dikatakan Gegeh sendiri dengan kemampuan tembus pandangnya. Hal itu sama halnya ketika Grady Krisandi dan Sri Daren menebak pada tayangan-tayangan terdahulu (dengan memejamkan mata atau berkonsentrasi). Yang berbeda, Grady menebak dengan luarbiasa tepat secara konsentrasi dan begitu juga dengan Daren. Mungkin juga kemampuan Gegeh belum terasah karena usianya yang masih kecil dan selain itu juga cara yang digunakan untuk membuktikan kemampuan superboynya kurang tepat.

Menurut saya, Gegeh adalah anak yang polos dan lugu, untuk itu peranan orangtua sangat berpengaruh dalam mengarahkan Gegeh kepada keimanan kepada Tuhan. Salah jika ada yang mengatakan jika Indigo tidak bisa disambungkan atau dikaitkan dengan agama, karena sesautu yang tak kasat mata, sesuatu yang gaib tentunya harus dilihat dari kacamata agama.

Indigo atau anak dengan kemampuan khusus tidak tercipta karena dipelajari, tapi karena lahiriah.Dan jika berbicara tentang lahiriah tentu kita harus kembali kepada pemikiran bahwa kemampuannya didapat dari Tuhan, dan bukan dari yang lain atau didapat dari belajar.

Ketika menebak beberapa benda yang tertera dibawah ini :
1.Bola, Gegeh menebak dengan benar.
2.Kaca rias genggam, Gegeh menebak dengan benar.
3.Apel Gegeh salah menebak dan menebaknya kacamata.
4.Kacamata, Gegeh menebak dengan benar.
5.Terong, Gegeh menebak dengan benar walau sebelumnya kebingungan
6.Pensil warna, Gegeh kembali bingung dan salah menebak dengan menebak kaos kaki
7.Handphone, Gegeh menebak dengan benar.

Manusia biasa tak akan bisa menebak mendekati hampir 85 % akurat.Tapi Gegeh telah melakukannya, dengan baik karena memang Gegeh berkemampuan khusus.Hanya saja, cara untuk menebaknya salah, yang seharusnya dengan cara dipandang karena Gegeh dapat melihat tembus pandang, tapi malah dilakukan dengan memejamkan mata dan konsentrasi.

Tapi untuk tayangan ini saya harus mengapresiasi dengan  baik karena kebenaran memang selayaknya tidak ditutup-tutupi dan kesalahan tentang paradigma tidak selayaknya dibenarkan dan terus dipaksakan untuk diterima masyarakat. Biarlah masyarakat yang menilai, tidak perlu ada konsep harus mengikuti skenario yang diharapkan penayang  agar masyarakat cenderung menerima bulat-bulat suatu tayangan tanpa difilterisasi terlebih dahulu. Selain itu  biarlah narasi yang diungkapkan adalah narasi yang jujur tanpa melihat aspek komersial atau rating.

Biarlah kejujuran dijunjung tinggi agar masyarakat akan semakin pandai dan kritis dalam menyikapi segala sesuatu yang bersifat paranormal ( diluar normal)

Dan bagi orang tua yang memiliki anak dengan kemampuan yang bersifat supranatural, sebelum memberi tahukan dan membimbing anaknya yang berkemampuan khusus tersebut sudah seyogyanya membaca dulu kitab suci nya masing-masing agar kebenaran yang dikatakan kepada anak-anak mereka bukan berdasar atas kata orang atau katanya semata, akan tetapi karena benar adanya orangtua telah membaca sendiri secara langsung dari kitab suci masing-masing.

Semoga Gegeh bisa menjadi berkat buat keluarganya, buat semua orang disekitarnya, dan menjadi warna bagi dunia atas kemampuan dan kehadirannya di dunia sebagai anak yang berkemampuan khusus.


Salam
Smile
29 April 2012